Mata
Kuliah psikologi Pendidikan
Para
penderita Gangguan Obsesif-Kompulsif biasanya memandang pikiran dan/ atau
tindakannya yang penuh keterpaksaan dan ritual itu sebagai hal yang aneh dan
tidak masuk akal. Akan tetapi di lain pihak mereka juga menyadari bahwa bila
pikiran atau tindakan ritual tersebut dihalangi maka akan muncul kecemasan.
PENDAHULUAN
Orang dikatakan menderita psikotis
atau menjadi psikotik bilamana keberfungsian mental orang tersebut sudah parah.
Sedemikian parahnya sehingga mereka tidak mampu sama sekali memenuhi tuntutan
kehidupan sehari-harinya. Gangguan
ini dapat muncul dalam bentuk ketidak mampuannya menghadapi realitas, adanya
perubahan dalam alam perasaannya, dan/ atau cacat intelektual (seperti persepi,
bahasa, bahasa, daya ingat dan lain sebagainya). Dimanapun orang neoritik berfungsi secara agak normal dalam berbagai
cara sedangkan orang psiktik sering tidak mampu merawat dirinya. Sementara yang
neoritik sering menyadari gejala-gejala yang timbul pada dirinya, orang
psikotik tidak mungkin menyadari hal tersebut.
Orang gila (tak waras) sebagaimana
umumnya orang memakainya mempunyai arti sama seperti istilah “psikotik” tetapi
para ahli kesehatan mental masa kini jarang menggunakan istilah itu lagi,
kecuali dalam rangka pengadilan. Orang yang dipandang “gila” tidak akan dihukum
karena mereka dipikirkan tidak mempunyai keinginan bebas yang membenarkan
penerapan sanksi hokum atas tindakannya.
GANGGUAN KECEMASAN
Gangguan
Phobia
Phobia adalah ketakutan terhadap
suatu benda atau suatu kejadian/ situasi tertentu yang sedemikian besarnya
sehingga orang selalu berusaha menghindarkan diri. Seseorang yang menderita
phobia ini tahu bahwa kecemasannya tidak seimbang (disproportionate)
dengan bahaya yang ada, tetapi merasa tidak sanggup mengendalikan perasaannya.
Phobia biasanya dihubungkan dengan berbagai rangsangan, termasuk ketinggian
satu tempat, daerah yang terlalu terbuka atau tertutup, keramaian, sendirian,
sakit, badai, darah, bakteri, kegelapan, penyakit, penghinaan, ular, hewan dan
api. Phobia dipandang sebagai gangguan phobic hanya bila gangguan tersebut
sudah sedemikian parahnya sehingga yang bersangkutan seperti dilumpuhkan.
Gangguan
Panik
Orang yang menderita gangguan panic atau
yang sebelumnya dinamakan dengan neurosis kecemasan, akan mengalami
semacam serangan kecemasan atau panik. Serangan tersebut biasanya datang secara
mendadak, tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dikendalikan. Bila seseorang
mengalami serangan tersebut, biasanya melaporkan sulit bernafas, gemetar, mual,
berkeringat banyak, denyut jantung tidak teratur dan tanda-tanda ketegangan
otot lainnya.
Orang dengan ciri gangguan ini ,
biasanya sudah dapat memperlihatkan respon panik hanya dengan tekanan atau
halangan yang kecil saja. Sehingga tampaknya ia berada dalam keadaan cemas
terus menerus. Ciri fisik kecemasan adalah pegal-linu, sakit kepala, gejala
umum.
Gangguan
Obsesif-Kompulsif
Seseorang yang dinyatakan menderita Gangguan
Obsesif-Kompulsif sangat dikuasai oleh obsesi (yaitu pikiran yang tidak
diinginkan tetapi terus-menerus muncul) dan kompulsi (yaitu tindakan yang tidak
dikehendaki tetapi terus-menerus dilakukannya secara ritual).
1.
Keraguan obsesif. Terus menerus
hawatir akan hasil yang sesempurna mungkin dalam melakukan tugas khusus.
2.
Pikiran obsesif. Rentetan pikiran
yang tidak pernah berhenti seringkali mengenai pikiran tentang masa depan
3.
Dorongan obsesif. Dorongan yang
tidak dapat terkendalikan untuk melakukan suatu tindakan tak terkendali atau
yang memalukan
4.
Khayal obsesif. Mengkhayalkan
suatu situasi atau kejadian yang baru saja dilihat, dimana khayalan tersebut
terus menerus muncul tak terkendalikan.
5.
Menyerah terhadap kompulsi. Yaitu
malakukan suatu tindakan yang muncul akibat perintah pikiran obsesif.
6.
Mengendalikan kompulsi. Dengan
sengaja melakukan taktik mengalihkan perhatian supaya tidak terus-menerus
digoda oleh pemikiran kompulsif.
GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform ini
dahulu dikelompokkan sebagai neurosis, dan memperlihatkan cirinya pada tubuh/
fisik. Salah satu bentuk dari Gangguan somatoform adalah gangguan konversi
(reaksi konversi), dimana dapat terlihat gejala indera dan motorik yang tidak
normal seperti kelumpuhan, penglihatan kurang tajam, atau tidak dapat merasakan
sakit, biasanya berkembang dalam situasi tertekan dan muncul mendadak serta
sekaligus.
GANGGUAN DISASIATIF
Gangguan disasiatif juga
dikelompokkan kedalam gangguan seurosis, gangguan ini mencakup bebErapa
kumpulan gejala dengan ciri-ciri antara lain: Kesadaran, terutama daya ingat
yang melemah. Karena cedera dan derita sakit juga dapat menimbulkan gejala ini.
Contoh Gangguan
disasiatif antara lain amnesia (sangat pelupa), fugue (semua
serba samara) dan kepribadian ganda.
GANGGUAN AFEKTIF
Gangguan afektif dicirikan
pertama-tama oleh kesedihan yang luar biasa atau kegembiraan dan kegairahan
yang berlebihan.
Gangguan
Depresif Utama
Gangguan depresif utama (depresi),
depresi ini sering dipandang sebagai “demam influenza” dalam
permasalahan psikologis sebab gejala inilah yang paling banyak pasiennya.
Depresi merupakan keadaan yang hebat dan berlangsung lebih lama dibandingkan
dengan kesedihan yang biasa. Biasanya penderita depresi mempunyai perasaan tak
berdaya dan pesimis.
Mereka merasa bahwa waktu berjalan
amat lambat, mungkin karena orang depresi sangat sulit menghayati kegembiraan/
kenikmatan. Orang-orang yang dicintai, makanan, rekreasi sudah tidak menarik
lagi bagi dirinya. Akhirnya penderita depresi lebih sering menarik diri dari
berbagai kegiatan dan mengabaikan tanggung jawab dan pekerjaannya.
Gangguan
Afektif Dwi-Kutub
Orang dengan gangguan afektif
dwi-kutub (merupakan keadaan psikotik yang sebelumnya dikelompokkan kedalam
penyakit depresi-mekanik) mengalami derita/ sakit depresi dan mania yang amat
dalam (suasana perasaan yang meningkat)
GANGGUAN SCHIZOPHRENIA
Gangguan schizophrenic (atau schizophrenia)
adalah suatu bentuk gangguan psikotik yang masih penuh teka-teki, yang tersebar
diseluruh dunia. Istilah schizophrenia dalam bahasa yunani berarti
“pecahnya kepribadian” untuk memberikan tanda terhadap kualitas cara pikir dan
perasaan orang schizophrenia yang biasanya dalam bentuk fragmentasi dan
bertentangan.
Gejala-gejala
Gangguan schizophrenia
- Tidak mampu menyaring (filtering) secara perpetual
- Pemikirannya tidak terorganisir sama sekali
- Dietorsi emosi
- Delusi dan haliusinasi
- Menarik diri dari kenyataan
- Perilaku kacau dan pembicaraan terganggu
Penyebab
Gangguan Schizophrenia
-
keterlibatan factor keturunan
-
pengaruh lingkungan
GANGGUAN
MENTAL ORGANIK
Bila otak mengalami cidera atau
keseimbangan bio kimia terganggu, maka para ahli klinis seringkali melihat
adanya perubahan tingakah laku. Kelainan yang disebabkan karena adanya cidera
pada otak dinamakan gangguan mental organic.
Gangguan mental
organic ini ditandai dengan adanya beberapa gejala, yaitu:
-
Orientasi terhadap dunia sekitar
sering kali telah amat cacat.
-
Penderitanya sudah tidak tahu lagi siapa
dirinya, dimana mereka berada, jam berapa saat ini.
-
Hilangnya daya ingat terutama
terhadap kejadian yang baru saja terjadi.
-
Kecerdasan juga parah (sangat
sukar didalam membuat perencanaan, penalaran dan komunikasi).
-
Respon emosinya juga tidak stabil
lagi.
GANGGUAN
KEPRIBADIAN
Unsur yang paling utama dari
Gangguan kepribadian adalah adanya pola-pola perilaku, yang telah mendarah
daging, kaku, tidak luwes, buruk, yang berhubungan dengan penangkapan dan
pemikiran orang tentang lingkungan dan dirinya sendiri. Gangguan kepribadian
ini biasanya terlihat dalam masa remaja, dan menetap terus seumur hidup.
No comments:
Post a Comment