LightBlog

Thursday, January 24, 2013

PERAN TASAWUF DALAM MENGEMBANGKAN MASYARAKAT YANG BERBUDI PEKERTI


mata kuliah Tasawuf

A.      Pendahuluan
Islam adalah agama yang sederhana dan jelas ajaranya. Islam, arti harfiyahnya adalah penyerahan. Agama islan ialah petunjuk, peraturan hidup lahir dan batin yang berasal dari Allah SWT dimana orang mempunyai rasa, anggapan dan keyakinan bahwa tiap-tiap tindakannyaakan mendapat balasan sesudah mati, baik tindakan terpuji atau pun tidakan tercela.
Islam dengan ajaran tauhid dan syariat serta tuntunan akhlaknya menghidupkan jiwa-jiwa yang beku, menggugah hati yang layu dan membangkitkan naluri kebaikan pada diri seseorang. Islam bertujuan membina kehidupan masyarakat yang terbaik dimuka bumi. Kehidupan yang tidak mengenal benih-benih syirik, atheisme dan animisme, melainkan diliputi oleh iman dan tauhid serta ketaatan kepada Allah SWT.
Tasawuf adalah suatu aspek ajaran Islam yang subtil dan paling penting, karena tasawuf merupakan jantung atau urat nadi pelaksana ajaran Islam. Tasawuf ini lah yang merupakan kunci kesemprnaan amaliyah ajaran Islam.
Dalam sejarah perkembangannya, para ahli membagi tasawuf menjadi dua, yaitu tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku dan tasawuf yang mengarah pada teori-teoriyang rumit dan memerlukan pemahaman mendalam pada perkembangannya, tasawuf yang berorientasi karena pertama sering disebut dengan tasawuf akhlaqi. Ada yang menyebut tasawuf yang banyak dikembangkan oleh kaum salaf. Dimana dalam pencapaianya, menurut ajaran tasawuf ada tiga tingkatan yaitu : Takholi, Tahali, dan Tajali.
Pembagian jenis tasawuf diatas didasarkan atas kecenderungan ajaran yang dikembangkan, yakni kecenderungan pada perilaku atau moral keagamaan dan kecenderungan pada pemikiran. Dua kecenderungan ini terus berkembang hingga mempunyai jalan sendiri-sendiri. Untuk melihat perkembangan tasawuf kearah yang berbeda ini, perlu ditinjau tentang gerak sejarah perkembanannya.
B.      Pembahasan
Menurut Amin Syukur, ada dua aliran dalam tasawuf. Yang pertama, aliran tasawuf sunni, yaitu bentuk tasawuf yang memagari diri degan al-Qur’an dan Al-Hadits secara kekal, serta mengaitkan ahwal (keadaan) dan maqommat (tingkat rohani)  mereka pada dua sumber tersebut. Kedua, aliran tasawuf falsafi, yaitu tasawuf yang bercampur dengan ajaran filsafat kompromi, dalam pemakaian trem-trem filsafat yang maknanya disesuaikan dengan tasawuf. Dengan doktrin-doktrin yang mereka tekankan kepada masyarakat Islam pada waktu itu, dan rupanya doktrin-doktrin yang mereka sampaikan sampai sekarang masih sangat berpengaruh didalam kehidupan umat Islam.
Pada hakekatnya umat Islam menginginkan keselamatan hidup didunia dan diakhirat. Iman adalah modal utama dalam kita mempelajari tasawuf, karena tanpa iman tidak mungkin kita akan menuju kepada Allah, perlu kita ketahui kehidupan dunia adalah sifatnya sementara, dan setelah kehidupan yang bersifat sementara itu kita akan mengalami kehidupan yang bersifat hakiki yaitu kehidupan akhirat. Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang diciptakan dalam keadaan sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain, tapi manusia juga sebagai makhluk yang lemah dan dengan kelemahan yang dimiliki manusia, manusia juga dapat berubah kapanpun  dan menjadi apapun. Manusia disamping dibekali dengan akal dan jiwa, manusia juga dibekalli nafsu yang dapat menjerumuskan manusia itu sendiri, karena Nabi pernah bersabda yang pada intinya perang yang paling berat adalah perang melawan hawa nafsu.
Setelah Rosulullah wafat umat Islam mengalami perubahan  yang sangat darastis dalam masalah teologi, mereka mendebatkan masalah tauhid  menurut argumen masing-masing dan muncul lah faham-faham baru seperti Khowarij, Mutazilah, Jabariyah, Qodariyah, Asyi Ariyah dll. Untuk memurnikan ajaran agama Islam maka para tokoh-tokoh tasawuf mengajarkan tentang ilmu ketuhanan. Diantara tokoh yang menyediakan waktunya untuk memperbincangkan ilmu-ilmu kebatinan antara lain adalah :
1.       Hasan Al-Bashri
                Hasan Al-Bashri dialah yang mula-mula menyediakan waktunya untuk membincangkan ilmu kebatinan, kemurnian akhlak, dan usaha mensucikan jiwa. Aajaran tenatang kerohanian senantiasa didasarkan pada sunah Nabi. Pandangan tasawuf Hasan Al-Bashri adalah seabgai berikit, “takut” (khauf) dan pengharapan (raja) tidak akan dirundung kemurahan dan keluhan, tidak pernah tidur senang karena selalu mengingat Allah, pandangan tasawufnya yang lain adalah anjuran bagi setiap orang untuk selalu bersedih hatidan takut kalau tidak mampu melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Ajaran hasan Al-Bashri yang menekankan kepada umat islam agar dapat menumbuhkan sikap toleransi dan berkepribadian yang luhur.
a.       Perasaan takut yang menyebapkan hatinmu tentram lebih baik dari pada rasa tentram yang menimbulkan rasa takut.
b.      Dunia adalah negeri tempat beramal
c.       Tafakur membawa kita kepada kebaikan dan selalu berusaha untuk mengejarnya. Menyesal atas perbuatan jahat menyebabkan kita bermaksud uintuk tidak menguilangi lagi.
d.      Dunia ini adlah seorang janda tua yang telah bungkuk dan beberapa kali ditinggalkan mati suaminya.
e.      Oran gberiman akan senantiasa berduka-cita pada pagi dan sore hari karena diantara dua perasaan takut.
f.        Banyak duka cita didunia memperteguh semangat amal saleh.
Sikap Hasan Al-Bashri senada dengan apa yang di sabdakan Nabi yang berbunyi;
“Orang uyang selalu mengingat dosa-dosa yang pernah dilakukan adalah laksana orang duduk dibawah sebuah gunung besar yang senantiasa merasa takut gunung itu akan menimpa dirinya.”
2.       Al-Qusyairi
Al-Qusyairi merupakan salah seorang tokoh sufi yang mampu mengopromokan sayariat dengan hakekat, al-Qusyairi cenderung memengbalikan tasawuf keatas landasan doktrin Alus Sunnah, sebagai pernyataanya adalah sebagai berikut :
Ketahuilah, Para tokho aliran ini (maksudnya para sufi) membina prinsip-prinsip tasawuf atas landasan tauhid yang benar, sehingga doktrin mereka terpelihara dari penyimpangan. Selain itu mereka lebih dekat dengan tauhid kaum salaf maupun Ahlus Sunnah, yang taktertandingan dan takmengenal macet. Mereka pun tahu hak yang lama, dan bisa mewujudkan sifat sesuatu yang diadakan dari ketiadaannya. Karena itu tokoh aliran ini, Al- Juanaid mengatakan bahwa tauhid adalahpemisah hal yang lama dengan hal yang baru.
Landasan doktrin-doktrin mereka pun didasarkan pada dalil dan bukti yang kuat serta gamblang. Abu Muhammad Al-Jariri mengatakan bahwa barang siapa tidak mendasarkan ilmu tauhid p[ada salah satu pokjoknya, niscaya kakinya tergelincir kedalam jurang kehancurannya. Ia mengatakan bahwa kesehatan batin, dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunah, lebih penting dibanding dengan pakaian lahiriah.
3.       Al-Ghozali
Menurut Al-Ghozalijalan tasawuf dapat dicapai dengan cara mematahkan hambata-hambatan jiwa, serta membersihkan diri dari moral yang tercela, sehingga kalbu lepas dari segala sesuatu selain Allah dan selalu mengingat Allah. Ia berpandapat bahwa sosok sufi menempuh jalan kepada Allah, perjalanan hidup mereka adalah yang terbaik, jalan mereka adalah yang paling benar, dan moral mereka adalah yang paling bersih.
Al-Ghozali menyodorkan faham baru tentang ma’rifat, yakni pendekatan diri kepada Allah SWT (taqarrub ila Allah) tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya. Jalan ma’rifat ialah perpaduan ilmu dan amal sedangkan buahnya adalah moralitas. Makrifat menurut Al-Ghozali diawali dalam bentuk latihan jiwa, lalu diteruskan dengan menempuh fase-fase pencapaian rohani dalam tingkatan (maqamat) dan keadaan (ahwal).
Didalam diri manusia meiliki sifat dualisme yaitu material dan imaterial, sifat materialisme adalah manusia cenderung  ingin hidup keberadaanya didunia adalah kekal dan dapt mencapai apa yang dia ianginkan. Berbeda dengan sifat imaterial yang cenderung menginginkan keselamatan di kehidupan yang hakiki yakni kehidupan akhirat. Tasawuf adalah ajaran yang bertujuan untuk mengarahkan dan mengingatkan  umat Islam dari kesesatan karena terlalu asyik dengan kehidupan dunia. mengajarkan tentang ilmu ketuhanan.


C.      Penutup
Takwil umah dalam kacamata Islam pertama kita membentuk pribadi musllim setelah itu baru beranjak ke pendalaman takwin asy-Syakhisiyah Islamiyah. Ciri orang bersyakhisiyah Islamiyah itu beriman kepada Allah. Iman bima’nal kalimah wal amal bukan hanya sekedar kalimah tetapi iman sebagaimana yang didefinisikan oleh Ibnu Taimiyah. “Iman, taqrir bil lisan wa amalun, wa arkan, tashdiq bil qalb. Yang paling asasi dari tasawuf adalah menjadikan Allah sebagai barometer tindak-tanduknya.
Tasawuf adalah suatu ajaran yang berasal dari agama Islam dan untuk menjadikan umat Islam berkepribadian Qur’ani maka tasawuf hendaknya diterapkan dalan kehidupan pribadi maupun sosial, ajaran tasawuf adalah lebih pada  bagai mana kita mengenal Tuhan dan pendekatan diri kepada Tuhan. Konsep tasawuf yang lebih menekankan kepada manusia agar lebih memntingkan kehidupan akhirat dari pada kehidupan dunia, artinya dunia adalah bukan merupakan tujuan hidup melainkan sebagai sarana atau media untuk menuju kehidupan abadi yakni kehidupan diakhirat.

Edit

No comments:

Post a Comment

Adbox