Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkoloid yang ditemukan
secara alami diberbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin
merupakan 0,3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil
biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun syaraf
yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada
konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok.
Nikotin mempunyai kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat
kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak
menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Gangguan
penggunaan nikotin adalah masalah kognitif, biologis, perilaku dan sosial yang
terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan nikotin. Nikotin yang terkandung
dalam tembakau adalah sebuah substansi psikoaktif yang menghasilkan pola
ketergantungan, toleransi dan withdrawal-sebuah gangguan penggunaan nikotin
(Schmitz, Schneider dan Jarvik, 1997).
Pada 1942, seorang dokter Skotlandia, Lennox Johnson, menyuntik dirinya
sendiri dengan ekstrak nikotin dan menemukan bahwa setelah 80 suntikan ia
menjadi lebih menyukainya dibanding rokok sigaret dan merasakan kehilangan
tanpa substansi itu (Kanigel, 1988). Cairan berminyak dan tak berwarna inilah
yang memberikan kualitas menyenangkan pada rokok. Tumbuhan tembakau berasal
dari Amerika Utara dan orang-orang Amerika Asli menanam dan menghisap daunnya
sejak berabad-abad lalu.
Ciri-ciri gangguan intoksikasi nikotin menurut DSM-IV-TR meliputi:
·
Menggunakan nikotin setiap
hari selama beberapa minggu atau lebih.
·
Penghentian atau
pengurangan penggunaan nikotin yang tiba-tiba mengakibatkan empat atau lebih
dari tanda-tanda berikut: gangguan suasana perasaan disforik atau depresi,
insomnia, iritabilitas atau amarah, kecemasan, kesulitan sonsentrasi, gelisah,
detak jantung berkurang, nafsu makan bertambah atau berat badan naik.
·
Distres atau hambatan yang
signifikan dalam fungsi.
DSM-IV-TR tidak mendiskripsikan pola intoksida untuk nikotin. Sebaliknya
DSM-IV-TR menyebutkan gejala-gejala withdrawal nya termasuk suasana depresi,
insomnia, iritabilitas, kecemasan, kesulitan konsentrasi, gelisah, nafsu makan
yang meningkat dan berat badan naik. Nikotin dalam dosis kecil menstimulasi
sistem saraf pusat, dapat meredakan stes dan memperbaiki suasana perasaan.
Tetapi ia juga dapat menyebabkan hipertensi dan meningkatkan resiko penyakit
jantung dan kanker (Slade, 1999).
Dosis tinggi dapat membuat penglihatan anda kabur, membaut anda merasa
kacau/bingung, mengakibatkan kejang dan kadang-kadang bahkan membawa kematian.
Begitu perokok menjadi tergantung pada nikotin, maka tanpa nikotin akan timbul
gejala-gejala withdrawal (Slade, 1999). Angka kekambuhan di kalangan
orang-orang yang mencoba berhenti merokok tetapi kembali lagi kebiasaan lamanya
hampir sama dengan angka-angka dikalangan mereka yang mencoba berhenti memakai
alkohol dan heroin (Nicotine Become Addictive, R. Kanigel. 1988). Nikotin
dihirup masuk kedalam paru-paru, kemudian memasuki aliran darah, hanya dalam
waktu 7 sampai 9 detik setelah seseorang menghirup asapnya, nikotin pun
mencapai otak (Benowitz, 1966). Beberapa bukti juga mengarah kepada cara
nikotin dapat mempengaruhi otak janin dan dapat meningkatkan kemungkinan
anak-anak yang ibunya merokok selama hamil untuk menjadi perokok dimasa mendatang
(kandel, Wu dan Davies, 1994). Merokok telah dikaitkan dengan tanda-tanda efek
negatif, seperti depresi, kecemasan dan kemarahan (Hall Munoz, Reus dan Sees,
1993). Banyak orang yang berhenti merokok menyatakan bahwa perasaan depresi
atau kecemasannyalah yang menyebabkan mereka kembali kekebiasaan lamanya
(Slade, 1999).
1. Fakta Umum
·
Bahan yang terdapat pada
tembakau, sebagai rokok, kretek, cerutu dan sigaret.
·
Rokok yang mengandung 4.000
senyawa, yang banyak diantaranya merusak kesehatan, trauma nikotin, tar, dan
karbon monoksida (CO).
·
Nikotin adalah penyebab
ketergantungan. Menghisap 4 batang rokok cukup membuat seseorang
ketergantungan. Tar menyebabkan kanker. CO menyebabkan sel darah merah tidak
dapat menyalurkan O2 yang sangat diperlukan tubuh. Juga berbahaya
bagi orang yang turut menghisap asap rokok (perokok pasif).
2. Pengaruh Segera Setelah
Pemakaian
·
Berkeringat, rasa ingin
muntah (mual).
·
Tenggorokan gatal.
·
Pupil mata melebar, nadi
menjadi cepat.
·
Kulit lembab, nafas, baju
dan rambut bau asap tembakau.
3. Pengaruh Jangka Panjang
Pemakaian teratur menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat,
selera makan berkurang, dan penciuman berkurang, suasana hati berubah, sering
masuk angin dan batuk, kulit muka berkerut, takaran pemakaian meningkat (toleransi),
kecanduan, dan gejala putus zat jika dihentikan.
4. Pengaruh pada Sistem
Tubuh Manusia
a.
Sistem saraf pusat
Pembuluh darah otak menyempit, dapat pecah (stroke).
b.
Sistem pernafasan
·
Radang saluran nafas,
berdahak, dan nafas sulit.
·
Kantung-kantung udara pada
paru-paru melemah
·
Dapat menyebabkan kanker
paru-paru (akibat tar yang dikandung rokok)
c.
Sistem jantung dan pembuluh darah
·
Dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah.
·
Dapat meningkatkan tekanan
darah dan serangan jantung
d.
Sistem pencernaan
Dapat menyebabkan luka lambung dan usus kecil
e.
Sistem reproduksi dan pengaruhnya
pada bayi
·
Dapat menyebabkan keguguran
atau bayi prematur.
·
Berat bayi yang dilahirkan
kurang atau dapat mendadak meninggal, atau bayi akan tumbuh lambat.
No comments:
Post a Comment