LightBlog

Monday, March 11, 2013

NIKOTIN

Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkoloid yang ditemukan secara alami diberbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan 0,3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok. Nikotin mempunyai kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Gangguan penggunaan nikotin adalah masalah kognitif, biologis, perilaku dan sosial yang terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan nikotin. Nikotin yang terkandung dalam tembakau adalah sebuah substansi psikoaktif yang menghasilkan pola ketergantungan, toleransi dan withdrawal-sebuah gangguan penggunaan nikotin (Schmitz, Schneider dan Jarvik, 1997).
Pada 1942, seorang dokter Skotlandia, Lennox Johnson, menyuntik dirinya sendiri dengan ekstrak nikotin dan menemukan bahwa setelah 80 suntikan ia menjadi lebih menyukainya dibanding rokok sigaret dan merasakan kehilangan tanpa substansi itu (Kanigel, 1988). Cairan berminyak dan tak berwarna inilah yang memberikan kualitas menyenangkan pada rokok. Tumbuhan tembakau berasal dari Amerika Utara dan orang-orang Amerika Asli menanam dan menghisap daunnya sejak berabad-abad lalu.
Ciri-ciri gangguan intoksikasi nikotin menurut DSM-IV-TR meliputi:
·         Menggunakan nikotin setiap hari selama beberapa minggu atau lebih.
·         Penghentian atau pengurangan penggunaan nikotin yang tiba-tiba mengakibatkan empat atau lebih dari tanda-tanda berikut: gangguan suasana perasaan disforik atau depresi, insomnia, iritabilitas atau amarah, kecemasan, kesulitan sonsentrasi, gelisah, detak jantung berkurang, nafsu makan bertambah atau berat badan naik.
·         Distres atau hambatan yang signifikan dalam fungsi.
DSM-IV-TR tidak mendiskripsikan pola intoksida untuk nikotin. Sebaliknya DSM-IV-TR menyebutkan gejala-gejala withdrawal nya termasuk suasana depresi, insomnia, iritabilitas, kecemasan, kesulitan konsentrasi, gelisah, nafsu makan yang meningkat dan berat badan naik. Nikotin dalam dosis kecil menstimulasi sistem saraf pusat, dapat meredakan stes dan memperbaiki suasana perasaan. Tetapi ia juga dapat menyebabkan hipertensi dan meningkatkan resiko penyakit jantung dan kanker (Slade, 1999).
Dosis tinggi dapat membuat penglihatan anda kabur, membaut anda merasa kacau/bingung, mengakibatkan kejang dan kadang-kadang bahkan membawa kematian. Begitu perokok menjadi tergantung pada nikotin, maka tanpa nikotin akan timbul gejala-gejala withdrawal (Slade, 1999). Angka kekambuhan di kalangan orang-orang yang mencoba berhenti merokok tetapi kembali lagi kebiasaan lamanya hampir sama dengan angka-angka dikalangan mereka yang mencoba berhenti memakai alkohol dan heroin (Nicotine Become Addictive, R. Kanigel. 1988). Nikotin dihirup masuk kedalam paru-paru, kemudian memasuki aliran darah, hanya dalam waktu 7 sampai 9 detik setelah seseorang menghirup asapnya, nikotin pun mencapai otak (Benowitz, 1966). Beberapa bukti juga mengarah kepada cara nikotin dapat mempengaruhi otak janin dan dapat meningkatkan kemungkinan anak-anak yang ibunya merokok selama hamil untuk menjadi perokok dimasa mendatang (kandel, Wu dan Davies, 1994). Merokok telah dikaitkan dengan tanda-tanda efek negatif, seperti depresi, kecemasan dan kemarahan (Hall Munoz, Reus dan Sees, 1993). Banyak orang yang berhenti merokok menyatakan bahwa perasaan depresi atau kecemasannyalah yang menyebabkan mereka kembali kekebiasaan lamanya (Slade, 1999).
1.      Fakta Umum
·         Bahan yang terdapat pada tembakau, sebagai rokok, kretek, cerutu dan sigaret.
·         Rokok yang mengandung 4.000 senyawa, yang banyak diantaranya merusak kesehatan, trauma nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).
·         Nikotin adalah penyebab ketergantungan. Menghisap 4 batang rokok cukup membuat seseorang ketergantungan. Tar menyebabkan kanker. CO menyebabkan sel darah merah tidak dapat menyalurkan O2 yang sangat diperlukan tubuh. Juga berbahaya bagi orang yang turut menghisap asap rokok (perokok pasif).
2.      Pengaruh Segera Setelah Pemakaian
·         Berkeringat, rasa ingin muntah (mual).
·         Tenggorokan gatal.
·         Pupil mata melebar, nadi menjadi cepat.
·         Kulit lembab, nafas, baju dan rambut bau asap tembakau.
3.      Pengaruh Jangka Panjang
Pemakaian teratur menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat, selera makan berkurang, dan penciuman berkurang, suasana hati berubah, sering masuk angin dan batuk, kulit muka berkerut, takaran pemakaian meningkat (toleransi), kecanduan, dan gejala putus zat jika dihentikan.
4.      Pengaruh pada Sistem Tubuh Manusia
a.       Sistem saraf pusat
Pembuluh darah otak menyempit, dapat pecah (stroke).
b.      Sistem pernafasan
·         Radang saluran nafas, berdahak, dan nafas sulit.
·         Kantung-kantung udara pada paru-paru melemah
·         Dapat menyebabkan kanker paru-paru (akibat tar yang dikandung rokok)
c.       Sistem jantung dan pembuluh darah
·         Dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
·         Dapat meningkatkan tekanan darah dan serangan jantung
d.      Sistem pencernaan
Dapat menyebabkan luka lambung dan usus kecil
e.       Sistem reproduksi dan pengaruhnya pada bayi
·         Dapat menyebabkan keguguran atau bayi prematur.
·         Berat bayi yang dilahirkan kurang atau dapat mendadak meninggal, atau bayi akan tumbuh lambat.

No comments:

Post a Comment

Adbox