LightBlog

Sunday, January 27, 2013

KEWIRAUSAHAAN


A.    Pengertian Kewirausahaan
Kata wirausahawan merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Kata tersebut berasal dari bahasa Prancis entreprendre yang berarti "bertanggung jawab". Wirausahawan adalah orang yang bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola,  dan mengukur risiko suatu usaha bisnis. Pada masa sekarang wirausahawan melakukan berbagai hal sehingga definisinya menjadi lebih lugs. Wirausahawan adalah inovator yang mampu memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dijual atau dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan upaya, waktu, biaya, atau kecakapan dengan tujuan mendapat keuntungan.
Untuk lebih mendalami pengertian kewirausahaan, berikut ini akan dipaparkan berbagai pandangan mengenai kewirausahaan.
  1. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memerhatikan cumber daya yang mereka kendalikan. (Robin, 1996)
  2. Dalam lampiran Instruksi Presiders Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk barn dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih balk dan keuntungan yang lebih besar.
  3. Kewirausahaan adalah proses untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
  4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, Berta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
  5. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam meningkatkan penghasilan.
  6. Pengertian harfiah kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke- dan akhiran -an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/nonbisnis (secara mandiri).
  7. Menurut A. Pekerja (1999) dalam makalahnya yang dimuat pada jurnal P&PT No. 9 Tahun 1999, kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
  8. Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif kesuksesan sangat tergantung dari jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship.
  9. Entreprenuership menurut Edvarson (1994) (dalam makalah Wahid Ciptono, 1999) adalah sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategic dan berani mengambil risiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi.
B.     Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Entrepreneurship adalah perilaku dinamis, berani mengambil risiko, reaktif, dan berkembang. Pelaku entrepreneurship disebut entrepreneur. la seorang yang selalu mengejar kesempatan dalam masalah atau ancaman.
Ciri-ciri seorang entrepreneur sebagai berikut.
1.                  Mengendalikan secara internal.
2.                  Sangat kuat.
3.                  Sangat ingin berprestasi.
4.                  Toleran.
5.                  Percaya diri.
6.                  Berorientasi kerja.
Pandangan umum tentang seorang entrepreneur adalah seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkan menjadi perusahaan yang mencapai sukses secara lugs (Internasional maupun nasional). Contohnya, Microsoft, Wal-Mart, dan Aqua Golden Mississipi.
C.    Wirausaha
Berikut beberapa pengertian wirausaha.
1.   Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. (Gede Prama SWP, 09/X1/1996)
2.   Wirausaha adalah orang yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsanya.
3.   Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
4.   Wirausaha adalah orang yang menclobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
5.   Pandangan menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman bagi pesaing baru atau bisa juga seorang partner, pemasok, konsumen, atau seorang yang bisa diajak kerja sama.
6.   Pandangan menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan bagi orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
7.   Pandangan menurut seorang ekonomi, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga kerja, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi.
8.   Pandangan menurut seorang psikolog, wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, dengan mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
Menurut J.A. Schiunpeter, yang dapat d1golongkan menjadi wirausaha adalah sporang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk m0hatmateri sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dan malas.
Berikut beberapa prinsip yang harus dimiliki wirausahawan di dalam menjalankan usahanya.
1.      Seorang wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut.
a)      Wirausaha adalah seorang opociota r)prLjbah;w.
b)      Wirausaha adalah spomna yang selalu mplihat perbedaan. baikqntprorang mauDun antarfenornena kehiclupan sebagai peluang dan kesulitan.
c)      Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segaia kemampuan hidup, kemudian bereksperimen dengan adanya pembaruan.
2.      Kewirausahaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
a)      Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
b)      Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
c)      Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
d)     Menu mbu hkembangkan kesadaran dan orlentasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
3.      Kewirausahaan memiliki sasaran.sebagai berikut.
a)      Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan kelompok¬kelompok masyarakat.
b)      Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi.
c)      Para generasi muda, pada umumnya anak-anak putus sekdah dan para calon wirausahawan.
4. Kewirausahaan memiliki asas-asas sebagai berikut.
a)      Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
b)      Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
c)      Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisternatis, termasuk keberanian mengambil risiko bisnis.
d)     Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
e)      Kemampuan berpikir dan bertinclak kreatif dan inovatif.
D.    Karakteristik Wirausaha
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat Bygrave, yang terkenal dengan istilah 1 OD. sebagai berikut.
1.      Dream, yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya Berta mempunyai. kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2.      Decisiveness, yaitu seorang wirausaha yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
3.      Doers, yaitu seorang wirausaha akan langsung menindaklanjuti keputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang balk dalam bisnisnya.
4.      Determination, yaitu seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
5.      Dedication, yaitu seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang¬kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
6.      Devotion, yaitu wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
7.      Details, yaitu seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8.      Destiny, yaitu seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9.      Dollars, yaitu seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. la berasumsi jika berhasil dalam bisnis, maka is pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
10.  Distribute, yaitu wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
E.     Sikap dan Perilaku Disiplin
  1. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris disciple yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63), disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan, dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilarang, atau diharuskan.
  1. Perilaku Disiplin
Sikap disiplin harus dimiliki oleh wirausahawan termasuk juga siswa yang ingin menjadi wirausaha. Disiplin yang dipupuk kepada siswa tentunya diarahkan kepada disiplin yang timbul karena kesadaran.
  1. Pentingnya Disiplin
Disiplin yang bersifat dinamis, positif yang merupakan disiplin sebagai penyesuaian antara tingkah laku dan keharusan. Disiplin diri sendiri akan memberikan kekuatan-kekuatan seperti berikut ini.
1)                  Menolong kita untuk mengontrol sikap mental.
2)                  Menguasai keadaan kehidupan.
3)                  Mengatasi kegagalan, kemiskinan, dan nasib buruk.
4)                  Membentuk pola pikir logis.
5)                  Mengamankan diri dari perasaan takut.
6)                  Mengontrol batin dan mengarahkannya  pada tujuan.
7)                  Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan.
8)                  Menentukan keberhasilan dalam hal memimpin.
  1. Komitmen Tinggi
a.                   Pengertian Komitmen Tinggi
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan memahami bisnis dengan baik, sehingga mereka mampu membuat komitmen yang lebih tinggi dari orang lain. Kemampuan pikiran dan kerja keras akan bermanfaat jika wirausahawan dapat memanfaatkan waktu yang tepat untuk meraih tujuan.
b.                  Pentingnya Komitmen Tinggi bagi Seorang Wirausaha
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dalam usahanya diharapkan:
1)        pantang menyerah terhadap keadaan atau dalam situasi apa pun juga,
2)        memiliki semangat dan tahan uji dari setiap tantangan penderitaan lahir batin,
3)        memiliki kesabaran di dalam berusaha, dan
4)        selalu bekerja, berjuang, dan berkorban untuk menuju keberhasilan.
  1. Jujur
Akibat ketidakjujuran, wirausaha akan menerima risiko sebagai berikut.
a.         Kehilangan kepercayaan konsumen.
b.        Perasaan rendah diri dan malu.
c.         Mudah tersinggung, march atau emosi negatif.
d.        Cepat iri dan dengki.
e.         Timbul perasan dendam.
f.         Berprasangka buruk dan dusta.
g.        Kehilangan mitra bisnis.
h.        Kehancuran usahanya.
Kejujuran bagi seorang wirausaha akan sangat berarti apabila disertai dengan sikap keterbukaan menerima saran dan kritik yang mengarah kepada perbaikan, karena perbaikan dan saran akan membangun atau menghasilkan kemajuan.
Penerapan sikap jujur dapat ditempuh melalui pembinaan sikap mental dan tanggung jawab pribadi. Pembinaan keimanan dan tanggung jawab pribadi antara lain:
a.                   menanamkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b.                  menanamkan sikap kejujuran,
c.                   menanamkan rasa syukur, berdoa, belajar berusaha, dan bekerja,
d.                  menanamkan rasa percaya kepada diri sendiri,
e.                   memelihara rasa kepercayaan orang lain,
f.                   menanamkan jiwa inisiatif, kreatif, dan disiplin, dan
g.                  meningkatkan rasa tanggung jawab.
  1. Kreatif dan Inovatif
a.                   Pengertian Kreatif
1)        Menurut Wollfolk (1984) kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
2)        Cony Semiawan (1987) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru.
  1. Mandiri
a.                   Pengertian Kemandirian
Pribadi mandiri ialah dia yang tahu siapa dan apa dia itu. Jadi, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya, karena sadar apa yang dituju. Pribadi itu utuh dan tidak berantakan. la tahu dan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya. la menggunakan kemampuannya secara penuh. la pantang mundur, kendati ada kekurangan. la menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. la tidak berkelit menghadapi kenyataan. Sebaliknya, is berani to face the facts, beradu dada dengan kenyataan. Jadi, kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan kepada diri sendiri dan tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain.
b.                  Ciri-ciri Manusia Mandiri
Manusia wiraswasta memiliki potensi untuk berprestasi, mampu menolong dirinya di dalam mengatasi permasalahan hidupnya, dan mampu mengatasi kemiskinan lahir dan batin. Ciri-ciri manusia mandiri adalah manusia yang menjalankan atau memiliki sifat:
1)                  ketakwaan kepada Tuhan YME,
2)                  kemerdekaan batin,
3)                  keutamaan,
4)                  kasih sayang terhadap sesama manusia, dan
5)                  keadilan.
c.                   Petunjuk Singkat untuk Berusaha Mandiri
1)                  Usaha yang Bersifat Wiraswasta
Pekerjaan wiraswasta menuntut pendayagunaan cumber tenaga yang dinamis dan kreatif, sehingga si pekerja memperoleh kemajuan prestasi yang semakin menanjak serta produktif.
2)                  Memulai Sesuatu Usaha
Mulailah dengan usaha kecil-kecilan lebih dahulu. Hal ini untuk memperkecil resiko dan kegagalan sekaligus mendayagunakan modal sambil memantapkan strategi. Memulai usaha dari kecil dapat membantu menyusun strategi perusahaan yang lebih meyakinkan. Dari pengalaman-pengalaman, kita menentukan kekuatan serta kelemahan usaha dan kita dapat mencari jalan yang lebih baik untuk menyukseskan usaha kita.
  1. Realistis
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis merupakan cara berpikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola pikir yang realistis akan mengembangkan seseorang menuju kesuksesan. Dengan melihat kenyataan yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju, baik untuk memecahkan suatu masalah, berusaha untuk lebih baik, instrospeksi diri untuk menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Pola pikir yang realistis mempunyai sifat-sifat toleransi, fleksibel, kreatif, dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Dengan pola pikir yang realistis seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan, dan kekalahan sehingga mampu menyelaraskan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seorang yang realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga bisa menimbulkan inisiatif.

No comments:

Post a Comment

Adbox