A. Pengertian Kewirausahaan
Kata wirausahawan
merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Kata tersebut berasal dari bahasa
Prancis entreprendre yang berarti "bertanggung jawab". Wirausahawan
adalah orang yang bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola, dan mengukur risiko suatu usaha bisnis. Pada
masa sekarang wirausahawan melakukan berbagai hal sehingga definisinya menjadi
lebih lugs. Wirausahawan adalah inovator yang mampu memanfaatkan dan mengubah
kesempatan menjadi ide yang dapat dijual atau dipasarkan, memberikan nilai
tambah dengan memanfaatkan upaya, waktu, biaya, atau kecakapan dengan tujuan
mendapat keuntungan.
Untuk lebih mendalami
pengertian kewirausahaan, berikut ini akan dipaparkan berbagai pandangan
mengenai kewirausahaan.
- Kewirausahaan
adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memerhatikan cumber daya
yang mereka kendalikan. (Robin, 1996)
- Dalam
lampiran Instruksi Presiders Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan
produk barn dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih balk dan keuntungan yang lebih besar.
- Kewirausahaan
adalah proses untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
- Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal jasa dan risiko, Berta menerima balas jasa,
kepuasan, dan kebebasan pribadi.
- Kewirausahaan
adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam meningkatkan penghasilan.
- Pengertian
harfiah kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke-
dan akhiran -an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai
pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian
seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/nonbisnis (secara mandiri).
- Menurut A.
Pekerja (1999) dalam makalahnya yang dimuat pada jurnal P&PT No. 9
Tahun 1999, kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya
sendiri.
- Dalam lingkungan
bisnis yang sangat kompetitif kesuksesan sangat tergantung dari jiwa
kewirausahaan atau entrepreneurship.
- Entreprenuership
menurut Edvarson (1994) (dalam makalah Wahid Ciptono, 1999) adalah sebuah
kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran
strategic dan berani mengambil risiko yang akan memberikan hasil peluang
bagi individu dan organisasi.
B. Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Entrepreneurship adalah
perilaku dinamis, berani mengambil risiko, reaktif, dan berkembang. Pelaku
entrepreneurship disebut entrepreneur. la seorang yang selalu mengejar
kesempatan dalam masalah atau ancaman.
Ciri-ciri seorang entrepreneur sebagai
berikut.
1.
Mengendalikan
secara internal.
2.
Sangat kuat.
3.
Sangat ingin
berprestasi.
4.
Toleran.
5.
Percaya diri.
6.
Berorientasi kerja.
Pandangan umum tentang
seorang entrepreneur adalah seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan
mampu mengembangkan menjadi perusahaan yang mencapai sukses secara lugs
(Internasional maupun nasional). Contohnya, Microsoft, Wal-Mart, dan Aqua Golden
Mississipi.
C. Wirausaha
Berikut beberapa
pengertian wirausaha.
1.
Wirausaha adalah
orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. (Gede
Prama SWP, 09/X1/1996)
2.
Wirausaha adalah
orang yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat, dan
bangsanya.
3.
Wirausaha adalah
seorang pakar tentang dirinya sendiri.
4.
Wirausaha adalah
orang yang menclobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan
baku baru.
5.
Pandangan
menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman bagi pesaing baru atau
bisa juga seorang partner, pemasok, konsumen, atau seorang yang bisa diajak
kerja sama.
6.
Pandangan
menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seorang yang menciptakan
kesejahteraan bagi orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan
resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi
oleh masyarakat.
7.
Pandangan
menurut seorang ekonomi, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga kerja, modal, dan skill
untuk tujuan berproduksi.
8.
Pandangan
menurut seorang psikolog, wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan
kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, dengan mengadakan
eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
Menurut J.A.
Schiunpeter, yang dapat d1golongkan menjadi wirausaha adalah sporang inovator,
sebagai individu yang mempunyai naluri untuk m0hatmateri sedemikian rupa dan
kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk
menaklukkan cara berpikir lamban dan malas.
Berikut beberapa prinsip yang harus
dimiliki wirausahawan di dalam menjalankan usahanya.
1. Seorang
wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut.
a) Wirausaha
adalah seorang opociota r)prLjbah;w.
b) Wirausaha
adalah spomna yang selalu mplihat perbedaan. baikqntprorang mauDun
antarfenornena kehiclupan sebagai peluang dan kesulitan.
c) Wirausaha
adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segaia kemampuan hidup,
kemudian bereksperimen dengan adanya pembaruan.
2. Kewirausahaan
memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
a) Meningkatkan
jumlah wirausaha yang berkualitas.
b) Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
c) Membudayakan
semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat
yang mampu, handal, dan unggul.
d) Menu
mbu hkembangkan kesadaran dan orlentasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat.
3. Kewirausahaan
memiliki sasaran.sebagai berikut.
a) Instansi
pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan
kelompok¬kelompok masyarakat.
b) Para
pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi.
c) Para
generasi muda, pada umumnya anak-anak putus sekdah dan para calon wirausahawan.
4. Kewirausahaan memiliki asas-asas
sebagai berikut.
a) Kemampuan
untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
b) Kemampuan
bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
c) Kemampuan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisternatis, termasuk
keberanian mengambil risiko bisnis.
d) Kemampuan
berkarya dengan semangat kemandirian.
e) Kemampuan
berpikir dan bertinclak kreatif dan inovatif.
D. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik
wirausahawan menurut pendapat Bygrave, yang terkenal dengan istilah 1 OD.
sebagai berikut.
1. Dream,
yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi
dan bisnisnya Berta mempunyai. kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness,
yaitu seorang wirausaha yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan
secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil
keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
3. Doers,
yaitu seorang wirausaha akan langsung menindaklanjuti keputusan yang
diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha
tidak mau menunda-nunda kesempatan yang balk dalam bisnisnya.
4. Determination,
yaitu seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada
halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
5. Dedication,
yaitu seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang¬kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
6. Devotion,
yaitu wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah.
Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan
bisnisnya.
7. Details,
yaitu seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis secara rinci.
Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
8. Destiny,
yaitu seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada
orang lain.
9. Dollars,
yaitu seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan
karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. la berasumsi
jika berhasil dalam bisnis, maka is pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
10. Distribute,
yaitu wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada
orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dalam bidang bisnis.
E. Sikap dan Perilaku Disiplin
- Pengertian
Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris disciple yang
berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan
ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63), disiplin adalah usaha
untuk mengatur atau mengontrol tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan,
dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilarang, atau diharuskan.
- Perilaku
Disiplin
Sikap disiplin harus dimiliki oleh wirausahawan
termasuk juga siswa yang ingin menjadi wirausaha. Disiplin yang dipupuk kepada
siswa tentunya diarahkan kepada disiplin yang timbul karena kesadaran.
- Pentingnya
Disiplin
Disiplin yang bersifat dinamis, positif yang
merupakan disiplin sebagai penyesuaian antara tingkah laku dan keharusan.
Disiplin diri sendiri akan memberikan kekuatan-kekuatan seperti berikut ini.
1)
Menolong kita
untuk mengontrol sikap mental.
2)
Menguasai
keadaan kehidupan.
3)
Mengatasi
kegagalan, kemiskinan, dan nasib buruk.
4)
Membentuk pola
pikir logis.
5)
Mengamankan diri
dari perasaan takut.
6)
Mengontrol batin
dan mengarahkannya pada tujuan.
7)
Mengembangkan
kebiasaan melalui rencana dan tujuan.
8)
Menentukan
keberhasilan dalam hal memimpin.
- Komitmen
Tinggi
a.
Pengertian
Komitmen Tinggi
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan memahami
bisnis dengan baik, sehingga mereka mampu membuat komitmen yang lebih tinggi
dari orang lain. Kemampuan pikiran dan kerja keras akan bermanfaat jika
wirausahawan dapat memanfaatkan waktu yang tepat untuk meraih tujuan.
b.
Pentingnya
Komitmen Tinggi bagi Seorang Wirausaha
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dalam
usahanya diharapkan:
1)
pantang menyerah
terhadap keadaan atau dalam situasi apa pun juga,
2)
memiliki
semangat dan tahan uji dari setiap tantangan penderitaan lahir batin,
3)
memiliki
kesabaran di dalam berusaha, dan
4)
selalu bekerja, berjuang,
dan berkorban untuk menuju keberhasilan.
- Jujur
Akibat ketidakjujuran,
wirausaha akan menerima risiko sebagai berikut.
a.
Kehilangan
kepercayaan konsumen.
b.
Perasaan rendah
diri dan malu.
c.
Mudah
tersinggung, march atau emosi negatif.
d.
Cepat iri dan
dengki.
e.
Timbul perasan
dendam.
f.
Berprasangka
buruk dan dusta.
g.
Kehilangan mitra
bisnis.
h.
Kehancuran
usahanya.
Kejujuran bagi seorang wirausaha akan sangat berarti
apabila disertai dengan sikap keterbukaan menerima saran dan kritik yang
mengarah kepada perbaikan, karena perbaikan dan saran akan membangun atau
menghasilkan kemajuan.
Penerapan sikap jujur dapat ditempuh melalui
pembinaan sikap mental dan tanggung jawab pribadi. Pembinaan keimanan dan
tanggung jawab pribadi antara lain:
a.
menanamkan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b.
menanamkan sikap
kejujuran,
c.
menanamkan rasa
syukur, berdoa, belajar berusaha, dan bekerja,
d.
menanamkan rasa
percaya kepada diri sendiri,
e.
memelihara rasa
kepercayaan orang lain,
f.
menanamkan jiwa
inisiatif, kreatif, dan disiplin, dan
g.
meningkatkan
rasa tanggung jawab.
- Kreatif
dan Inovatif
a.
Pengertian
Kreatif
1)
Menurut Wollfolk
(1984) kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil)
yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
2)
Cony Semiawan
(1987) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan suatu produk baru.
- Mandiri
a.
Pengertian
Kemandirian
Pribadi mandiri ialah dia yang tahu siapa dan apa
dia itu. Jadi, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya,
karena sadar apa yang dituju. Pribadi itu utuh dan tidak berantakan. la tahu
dan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya. la menggunakan kemampuannya
secara penuh. la pantang mundur, kendati ada kekurangan. la menerima dirinya
sendiri dan orang lain apa adanya. la tidak berkelit menghadapi kenyataan.
Sebaliknya, is berani to face the facts, beradu dada dengan kenyataan. Jadi,
kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan kepada diri sendiri
dan tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain.
b.
Ciri-ciri
Manusia Mandiri
Manusia wiraswasta memiliki potensi untuk
berprestasi, mampu menolong dirinya di dalam mengatasi permasalahan hidupnya,
dan mampu mengatasi kemiskinan lahir dan batin. Ciri-ciri manusia mandiri
adalah manusia yang menjalankan atau memiliki sifat:
1)
ketakwaan kepada
Tuhan YME,
2)
kemerdekaan
batin,
3)
keutamaan,
4)
kasih sayang
terhadap sesama manusia, dan
5)
keadilan.
c.
Petunjuk Singkat
untuk Berusaha Mandiri
1)
Usaha yang
Bersifat Wiraswasta
Pekerjaan wiraswasta menuntut pendayagunaan cumber
tenaga yang dinamis dan kreatif, sehingga si pekerja memperoleh kemajuan
prestasi yang semakin menanjak serta produktif.
2)
Memulai Sesuatu
Usaha
Mulailah dengan usaha kecil-kecilan lebih dahulu.
Hal ini untuk memperkecil resiko dan kegagalan sekaligus mendayagunakan modal
sambil memantapkan strategi. Memulai usaha dari kecil dapat membantu menyusun
strategi perusahaan yang lebih meyakinkan. Dari pengalaman-pengalaman, kita
menentukan kekuatan serta kelemahan usaha dan kita dapat mencari jalan yang
lebih baik untuk menyukseskan usaha kita.
- Realistis
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara
realistis merupakan cara berpikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola pikir
yang realistis akan mengembangkan seseorang menuju kesuksesan. Dengan melihat
kenyataan yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju, baik untuk memecahkan
suatu masalah, berusaha untuk lebih baik, instrospeksi diri untuk menutupi
kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Pola pikir yang
realistis mempunyai sifat-sifat toleransi, fleksibel, kreatif, dan mampu
berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Dengan pola pikir yang realistis
seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan, dan kekalahan sehingga mampu
menyelaraskan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seorang yang realistis
dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga
bisa menimbulkan inisiatif.
No comments:
Post a Comment