FILSAFAT UMUM
a.
Hakikat Pengetahuan
Berbicara tentang hakikat pengetahuan menurut pendapat
Langeveld tentang devinisi pengetahuan adalah ciri pengetahuan, bukan
hakikatnya sebab hakikat suatu terlepas dari subjek yang mengamati (ding an
sich).
Pengetahuan tidak sama dengan pengertian, istilah daya
serap yang lazim digunakan dalam lap. Pendidikan / pengajaran kata daya serap
adalah kesanggupan menangkap suatu yang bukan keseluruhan melainkan yang hanya
merupakan sebagian, sebagian inilah yang menjalankan ciri-ciri sesuatu.
Jadi, antara pengetahuan dan pengertian dibandungkan,
maka dapat dinyatakan bahwa pengetahuan adaah pengamatan terhadap keseluruhan
benda atau peristiwa dengan pada pengertian terdapat unsur penyusutan terhadap
sesuatu.
Pengertian bersifat subjektif, artinya ciri yang
tertangkap oleh setiap orang akan berlainan karena adanya daya tangkap orang
tidak sama. I.R. Poedjawijatna menyatakan bahwa tahu mungkin lebih bersifat
statis, manusia mungkin tahu tetap tidak mengerti; tetapi sebaliknya kalau ia
mengerti tentulah tahu.
Mengerti lebih bersifat dinamis, manusia dengan daya
tahu meneluusri objeknya lebih erat, pengertian mengatasi batas materi, ia
menembus ruang dan waktu,d alam ilmu hukum islam mengikuti ajaran madzhab
dengan pengertian ini disebut ittiba’
b.
Unsur Pengetahuan
Pada definisi tahu menurut langeveld, tersirat unsur
pengetahuan yaitu pengamatan (mencamkan), sasaran (objek), dan kesadaran
(siwa), ketiga unsur ini merupakan kesatuan yang saling mengikat. Penamatan
ialah penggunaan indera lahir/batin untuk menangkap objek.
Sasaran adalah salah saru dari alam yang ada pada diri
manusia.
c.
Macam Pengetahuan
Pengetahuan adalah mengakui sesuatu terhadap sesuatu
terhadap sesuatu. Pengetahuan bahwa es dingin artinya mengetahui sesuatu (sifat
dingin) terhadap sesuatu yang bersama es.
Dilihat dari segi lingkup sasarannya ada 2 macam
pengetahuan yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus.
Pengetahuan umum disebut juga pengethuan budi,
sedangkan pengetahuan khusus disebut pengetahuan indra. Menurut IR.
Poedwajatna, ialah menuju, perolehan pengetahuan ialah pengindraan, tanggapan,
ingatan dan frustasi.
d.
Tumpuan Pengetahuan
Secara garis besr ada dua sumber pengetahuan yaitu
pengalaman (empire) dan pemikiran (ratio) yang pertama dikemukakan ol empirisme
dan yang kedua oleh rasionalisme, ada aliran yang memadukan kedua sumbr itu
sehingga tumpuan pengetahuan, yaitu krisisme, lain lagi fenomenologi.
Empirisme mendapat bahwa pengalaman adalah sumber
pengetahuan, dengan demikian pengethuan menurut airan ini brsifat posteori,
empiris dibagi menjadi 2 macam :
- Empirisme sesualistis
Apabila bahan pengethuan pengalaman dapat ditangkap oleh indera lahir,
yaitu ada segala sesuatu yang ada di dunia lahir di luar subjek seperti bulan,
gaung dan harum.
- Empiris konsienssialistis
Bilamna bahan pengalaan bisa ditangkap oleh indra batin yaitu segala
sesuatu yang ada didunia dalam dari subjek seperti sedih, puas, dan takut.
e.
Batas Pengetahuan
Berbicara mengenai dasar pengetahuan akan terkait pula
dengan pembahasan mengenai batasannya
Skeptisisme berpandangan bahwa wilyah pengetahuan
hanyalah apa yang sekarang (pada saat ini) ada dalam siwa rekaan, yang
berpendapat pada siwa dalam kesadaran sesaat. Aliran yang bersifat skeptisisme
ialah subjektivitas, realitivitas, fiksionalisme dan pragmatisme.
Jika skeptisisme diikuti secara konsekuen, akan orang
kepada akibat yang menyulitkan, yakni:
- Identitas (keterpaksaan) sesuatu yang hilang
- Validitas (berlakunya) ilu akan brakhit
- Otoritas (kekuasaan) agama akan pudar
Menurut Kant, ada tiga tingkat berfikir manusia yaitu,
pertama berfikir dogmatis (menerima begitu saja, taklidy), kedua berfikir
skeptis (ragu-ragu), dan ketiga berfikir Kritis (mencari jalan keluar)
f.
Sasaran Pengetahuan
Sasaran pengetahuan adalah hal terpisah dari
pengetahuan yang berpengetahuan, yaitu manusia, meskipun sesuatu ketika
pemikiran (manusia) itu sendiri, perlu dipahami bahwa sebagai sasaran
pengetahuan, seluruh sama sekalian bukan tujuan pengetahuan ilmiah ataupun filsafat,
sasaran (objek) brbeda dari tujuan (aim) sasaran kondisi (keadaan) yang
dikehendaki prwujudannya, jadi, ustahil tujuan tercapai tanpa adanya sasaran
g.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu adalah susunan sistematis dari pengetahuan yang
mempersoalkan bagian tertentu dair alam semesta. Dengan kata lain ilmu membahas
tentang : why (mengapa), what (apa), dan how (bagaimana), skripsi, tesis/yang
semacam itu merupakan karya ilmiah dan dengan sendirinya. Ilmu banyak ragamnya
ada ilmu eksakta dan ilmu sosial dari segi kenyataan ada ilmu posifit dan imu
normatif dan segi kegunaannya ada ilmu murni dan ilmu terapan.
Ilmu eksakta adalah ilmu yang memerlakukan semua
eksemplat sejenis secara umum sama (generalisasi) dan meletakkkannya dalam
ketentuan hukum.
Ilmu sosial adalah ilmu yang memerlukan setiap
eksemplar secara khusus berlainan (individualisme), meskipun brusaha membuat
ketentuan hukum untuk esksemplar sejenis.
Ilmu positif adalah ilmu yang memaparkan sesuatu
sebagaimana adanya, ex; fisika dan psikologi.
Ilmu murni (pure science) adalah ilmu yang mengkaji
hal-hal yang ada secara teoritis. Ilmu adalah deskripsi data pengalaman secara
lengkap dan tetap dalam rumus-rumus yang sederhana mungkin.
Filsafat adalah pemikiran dan pengalaman suatu masalah
secara universal, sistematis, dan radikal. Sasaran filsafat adalah hal yang paling
umum atau menyeluruh (komprehensif), meskipun mengandung objektifitas juga.
No comments:
Post a Comment