Mata Kuliah Psikologi Agama
A. KETELADANAN MALAIKAT
Malaikat adalah makluk mulia mereka sangat dipercaya
oleh tuhan untuk menjalankan perintahnya semua pekerjaan dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Seberat apapun pekerjaan yang diberikan pada mereka, akan
dilaksanakan dengan sepenuh hati. Prinsipnya tunggal yaitu hanya berpegang pada
Allah SWT memiliki kesetiaan yang tiada tara
dan bekerja tanpa kenal lelah. Tidak memiliki kepentingan lain selain
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Allah hingga tuntas, dengan hasil
yang sangat memuaskan, dan mereka sangat berdisiplin dalam menjalankan tugas.
Semua sistem yang berada dibawah tanggungjawabnya berjalan dengan sangat
sempurna tanpa cacat sedikitpun. Inilah
contoh ontegritas yang sesungguhnya, suatu intergritas total yang telah
menghasilkan suatu kepercayaan yang maha tinggi. Kepercayaan yang diberikan
langsung oleh tuhan dan malaikat dengan sungguh-sungguh mampu menjaga
kepercayaan yang diberikan kepadanya sehingga menjadi suatu kepercayaan yang
abadi. Keteladanan yang bisa diambil dari sifat malaikat secara umum adalah,
kepercayaan yang dimiliki, loyalitas, dan integritas yang sangat mengagumkan.
(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhanmu lalu ia
mengabulkan permohonanmu, (sambil berfirman), “akan ku tolong kamu dengan
seribu malaikat beriring-iringan.” (Q.S. 8 Surat Al-Anfaal :9)
……Maha Suci ia! Tidak! (mereka) hanyalah hamba-hamba yang
dimulyakan. (Q.S. 21 surat
Al-Anbiyaa’ ayat 26)
B. INTEGRITAS DAN LOYALITAS
CERMINAN DARI MALAIKAT
Dan sungguh diadakan penjaga di
atasmu yang mulia yang menuliskan. Mereka tahu apa yang kamu lakukan (Q.S.
Al-Anfithaar: 10-12)
Ketika kedua (malaikat) pencatat
membuat catatan, satu duduk di kanan, satu di kiri (Q.S. 50 Qaaf : 17)
Loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianut.
Integritas adalah bersifat jujur, konsisten, komitment, berani, dan dapat
dipercaya. Integritas muncul dari kesadaran diri terdalam, yang bersumber dari
suara hati. Integritas tidak menipu dan tidak berbohong. Integritas tidak
memerlukan tepuk tangan orang lain, integritas tidak peduli dengan riuh rendah
sorak sorai. Integritas tidak pamprih dan integritas adalah berpegang pada
sebuah prinsip. Yang diinginkan hanyalah sebuah tepukan halus di pundak dari
seorang malaikat. Integritas tidak mengharapkan ucapan terimakasih. Integritas
hanya bersahabat dengan suara hati, suara tuham. Dan integritas hanya
mengharapkan sebuah catatan kecil dari seorang malaikata yang berada di bahu
kanannya.
Setiap kata yang ia ucapkan,
tentulah di sampingnya ada penjaga yang siap (mencatat) (QS Qaaf :18.)
C. KEBIASAAN MEMBERI,
MENGAWALI DAN MENOLONG CERMINAN DARI MALAIKAT
Seandainya seorang mencari kayu bakar dan dipikulkan di atas
punggungnya, hal itu lebih baik daripada kalau ia meminta-minta pada seseorang
yang kadang-kadag diberi, kadang-kadang pula ditolak (H.R. Bukhari dan
Muslim)
Masih ingat efektifitas bismillah? Dengan mengucap
Bismillah setiap kali akan melakukan pekerjaan, artinya adalah melakukan
sesuatu yang tidak akan merugikan orang lain. Efektifitas bismillah adalah
suatu investasi kepercayaan, karena merupakan prinsip yang mendahulukan
memberi, bukan menunggu atau meminta. Ingatlah min reaksi. Bahwa sebuah aksi
akan menciptakan reaksi (pahala dan dosa). Prinsip memberi akan menghasilkan
sesuatu. Dan salah satunya adalah energi kepercayaan. Inilah hukum kekekalan
energi, bahwa energi yang diberikan tidak akan hilang, dia hanya berubah
bentuk. Beberapa hal kecil yang bisa meningkatkan dan membangun kepercayaan,
contohnya:
·
Memberikan penghargaan
kepada orang lain
·
Memberi perhatian yang
tulus kepada orang lain
·
Mendengarkan orang lain
berbicara
·
Membuat orang lain menjadi
penting di hadapan kita
·
Mau mengakui kesalahan dan
berani meminta maaf.
·
Selalu mengucapkan
terimakasih
·
Suka memuji orang lain
·
Berusaha mengerti perasaan
orang lain
·
Mengucapkan salam
Maka barang siapa melakukan
kebaikan seberat zarrah, pasti ia kan
melihatnya! Dan barang siapa melakukan kejahatan seberap zarrah, ia (pun) pasti
kan
melihatnya! (QS Az-Zalzal : 7-8)
D. KOMITMEN CERMINAN
MALAIKAT
Dan pada-Nya kunci-kunci (segala)
yang gaib. Tiada yang mengetahuinya selain Ia. Ia mengetahui apa yang di darat dan di
laut. Tiada daun yang jatuh yang tiada diketahui-Nya. Dan tiada biji dalam
kegelapan bumi, suatu yang segar ataupun sesuatu yang kering, yang tiada
tertulis dalam kitab yang terang (QS. Al An’aam :50)
Menyatakan janji adalah suatu pekerjaan yang sangat
mudah. Menepati janji adalah suatu langkah emas yang bisa dilakukan untuk
meraih kepercayaan yang sangat tinggi. Meskipun itu hanya sebuah janji kecil,
hal itu sangat berpengaruh pada kredibilitas yang sudah dimiliki. Janji adalah
sesuatu yang amat penting, begitu pentingnya, meka mendapat perhatian yang
sangat serius dari Tuhan. Sebaliknya, tidak menepati janji adalah suatu langkah
sangat mematikan kredibilitas seseorang. Oleh karena itu, janganlah berjanji
sekiranya tidak bisa ditepati. Pada saat berjanji, kita menarik energi suara
hati orang lain secara besar-besaran yaitu sebuah harapan. Lalu energi itu kita
bawa pulang. Kalau tidak dikembalikan, keseimbangan orang lain akan terganggu,
karena harapan tersebut, karena harapan tersebut telah kita tarik, dan belum
kita kembalikan. Ingat, hukum aksi min reaksi, suatu aksi akan menimbulkan
reaksi.
Sungguh orang yang berjanji setia
kepadamu, tiadalain dari berjanji setia kepada Allah. Allah meletakkan
tangan-Nya di atas tangan mereka. Tetapi barang siapa melanggar janji, tidak
lain melanggar janji terhadap dirinya sendiri. Dan barangsiapa menepati janinya
kepada Allah, Allah akan memberinya pahala berlimpahan (QS. Al Fath : 10)
E. SALAM KOMITMEN DAN SALING
PERCAYA
Mereka yang beriman dan melakukan amal
kebaikan, (Allah) Maha Pemurah akan mengaruniai mereka kasih sayang (QS.
Maryam : 96)
Pada saat mengucapkan salam “Assalamu’alaikum” Warohmatulahi wa barokatuh” kepada orang lain,
artinya : semoga Allah memberikan keselematan dan rahmat kepada anda. Ketika
mengucapkan kata “semoga”, atau “saya berharap”. Berharap secara
sungguh-sungguh agar dia mencapat keselamatan dan berkah. Ini bukan kata-kata
seperti salam “selamat pagi”, atau “selamat siang”, tetapi haruslah dengan niat
untuk bersinergi dengan orang lain dengan prinsip Bismillah, untuk menghasikan
sinergi hati. Apabila pelaksanaan sinergi belum terwujud, paling tidak sudah
terjadi suatu empati tingkat dasar yang merupakan landasan untuk suatu hubungan
saling percaya. Tataplah matanya, biarkan dia melihat ketulusan salam anda dan
genggam erat tangannya serta ucapkan salam, saat itulah anda mendapatkan energi
untuk memulai saling percaya. Assalamu’alaikum adalah suatu janji persaudaraan
untuk saling percaya dan saling membantu.
KESIMPULAN
Bahwa malaikat
merupakan sebuah cermin keteladanan bagi manusia dalam segi integritas,
loyalitas, memberi dan komitmen. Yang jika dipahami, diresapi dan dihayati
adalah merupakan sebuah perenungan psikologis bagi pembagunan jiwa umat
manusia.
Daaftar
Pustaka
Agustian, Ari Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun
Kecerdasan Emosi Dan Spiritual (ESQ): Berdasarkan Rukun Iman Dan Rukun Islam.
2001, Jakarta : Agra .
No comments:
Post a Comment