Breaking

LightBlog

Tuesday, January 29, 2013

PERCAYA PADA MALAIKAT DALAM KAJIAN PSIKOLOGI


Mata Kuliah Psikologi Agama


A.    KETELADANAN MALAIKAT
Malaikat adalah makluk mulia mereka sangat dipercaya oleh tuhan untuk menjalankan perintahnya semua pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Seberat apapun pekerjaan yang diberikan pada mereka, akan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Prinsipnya tunggal yaitu hanya berpegang pada Allah SWT memiliki kesetiaan yang tiada tara dan bekerja tanpa kenal lelah. Tidak memiliki kepentingan lain selain menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Allah hingga tuntas, dengan hasil yang sangat memuaskan, dan mereka sangat berdisiplin dalam menjalankan tugas. Semua sistem yang berada dibawah tanggungjawabnya berjalan dengan sangat sempurna tanpa cacat sedikitpun. Inilah  contoh ontegritas yang sesungguhnya, suatu intergritas total yang telah menghasilkan suatu kepercayaan yang maha tinggi. Kepercayaan yang diberikan langsung oleh tuhan dan malaikat dengan sungguh-sungguh mampu menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya sehingga menjadi suatu kepercayaan yang abadi. Keteladanan yang bisa diambil dari sifat malaikat secara umum adalah, kepercayaan yang dimiliki, loyalitas, dan integritas yang sangat mengagumkan.

(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhanmu lalu ia mengabulkan permohonanmu, (sambil berfirman), “akan ku tolong kamu dengan seribu malaikat beriring-iringan.” (Q.S. 8 Surat Al-Anfaal :9)
……Maha Suci ia! Tidak! (mereka) hanyalah hamba-hamba yang dimulyakan. (Q.S. 21 surat Al-Anbiyaa’ ayat 26)

B.     INTEGRITAS DAN LOYALITAS CERMINAN DARI MALAIKAT
Dan sungguh diadakan penjaga di atasmu yang mulia yang menuliskan. Mereka tahu apa yang kamu lakukan (Q.S. Al-Anfithaar: 10-12)
Ketika kedua (malaikat) pencatat membuat catatan, satu duduk di kanan, satu di kiri (Q.S. 50 Qaaf : 17)
Loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianut. Integritas adalah bersifat jujur, konsisten, komitment, berani, dan dapat dipercaya. Integritas muncul dari kesadaran diri terdalam, yang bersumber dari suara hati. Integritas tidak menipu dan tidak berbohong. Integritas tidak memerlukan tepuk tangan orang lain, integritas tidak peduli dengan riuh rendah sorak sorai. Integritas tidak pamprih dan integritas adalah berpegang pada sebuah prinsip. Yang diinginkan hanyalah sebuah tepukan halus di pundak dari seorang malaikat. Integritas tidak mengharapkan ucapan terimakasih. Integritas hanya bersahabat dengan suara hati, suara tuham. Dan integritas hanya mengharapkan sebuah catatan kecil dari seorang malaikata yang berada di bahu kanannya.
Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah di sampingnya ada penjaga yang siap (mencatat) (QS Qaaf :18.)

C.    KEBIASAAN MEMBERI, MENGAWALI DAN MENOLONG CERMINAN DARI MALAIKAT
Seandainya seorang mencari kayu bakar dan dipikulkan di atas punggungnya, hal itu lebih baik daripada kalau ia meminta-minta pada seseorang yang kadang-kadag diberi, kadang-kadang pula ditolak (H.R. Bukhari dan Muslim)
Masih ingat efektifitas bismillah? Dengan mengucap Bismillah setiap kali akan melakukan pekerjaan, artinya adalah melakukan sesuatu yang tidak akan merugikan orang lain. Efektifitas bismillah adalah suatu investasi kepercayaan, karena merupakan prinsip yang mendahulukan memberi, bukan menunggu atau meminta. Ingatlah min reaksi. Bahwa sebuah aksi akan menciptakan reaksi (pahala dan dosa). Prinsip memberi akan menghasilkan sesuatu. Dan salah satunya adalah energi kepercayaan. Inilah hukum kekekalan energi, bahwa energi yang diberikan tidak akan hilang, dia hanya berubah bentuk. Beberapa hal kecil yang bisa meningkatkan dan membangun kepercayaan, contohnya:
·         Memberikan penghargaan kepada orang lain
·         Memberi perhatian yang tulus kepada orang lain
·         Mendengarkan orang lain berbicara
·         Membuat orang lain menjadi penting di hadapan kita
·         Mau mengakui kesalahan dan berani meminta maaf.
·         Selalu mengucapkan terimakasih
·         Suka memuji orang lain
·         Berusaha mengerti perasaan orang lain
·         Mengucapkan salam

Maka barang siapa melakukan kebaikan seberat zarrah, pasti ia kan melihatnya! Dan barang siapa melakukan kejahatan seberap zarrah, ia (pun) pasti kan melihatnya! (QS Az-Zalzal : 7-8)
D.    KOMITMEN CERMINAN MALAIKAT
Dan pada-Nya kunci-kunci (segala) yang gaib. Tiada yang mengetahuinya selain Ia. Ia mengetahui apa yang di darat dan di laut. Tiada daun yang jatuh yang tiada diketahui-Nya. Dan tiada biji dalam kegelapan bumi, suatu yang segar ataupun sesuatu yang kering, yang tiada tertulis dalam kitab yang terang (QS. Al An’aam :50)
Menyatakan janji adalah suatu pekerjaan yang sangat mudah. Menepati janji adalah suatu langkah emas yang bisa dilakukan untuk meraih kepercayaan yang sangat tinggi. Meskipun itu hanya sebuah janji kecil, hal itu sangat berpengaruh pada kredibilitas yang sudah dimiliki. Janji adalah sesuatu yang amat penting, begitu pentingnya, meka mendapat perhatian yang sangat serius dari Tuhan. Sebaliknya, tidak menepati janji adalah suatu langkah sangat mematikan kredibilitas seseorang. Oleh karena itu, janganlah berjanji sekiranya tidak bisa ditepati. Pada saat berjanji, kita menarik energi suara hati orang lain secara besar-besaran yaitu sebuah harapan. Lalu energi itu kita bawa pulang. Kalau tidak dikembalikan, keseimbangan orang lain akan terganggu, karena harapan tersebut, karena harapan tersebut telah kita tarik, dan belum kita kembalikan. Ingat, hukum aksi min reaksi, suatu aksi akan menimbulkan reaksi.
Sungguh orang yang berjanji setia kepadamu, tiadalain dari berjanji setia kepada Allah. Allah meletakkan tangan-Nya di atas tangan mereka. Tetapi barang siapa melanggar janji, tidak lain melanggar janji terhadap dirinya sendiri. Dan barangsiapa menepati janinya kepada Allah, Allah akan memberinya pahala berlimpahan (QS. Al Fath : 10)
E.     SALAM KOMITMEN DAN SALING PERCAYA
Mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan, (Allah) Maha Pemurah akan mengaruniai mereka kasih sayang (QS. Maryam : 96)
Pada saat mengucapkan salam “Assalamu’alaikum” Warohmatulahi wa barokatuh” kepada orang lain, artinya : semoga Allah memberikan keselematan dan rahmat kepada anda. Ketika mengucapkan kata “semoga”, atau “saya berharap”. Berharap secara sungguh-sungguh agar dia mencapat keselamatan dan berkah. Ini bukan kata-kata seperti salam “selamat pagi”, atau “selamat siang”, tetapi haruslah dengan niat untuk bersinergi dengan orang lain dengan prinsip Bismillah, untuk menghasikan sinergi hati. Apabila pelaksanaan sinergi belum terwujud, paling tidak sudah terjadi suatu empati tingkat dasar yang merupakan landasan untuk suatu hubungan saling percaya. Tataplah matanya, biarkan dia melihat ketulusan salam anda dan genggam erat tangannya serta ucapkan salam, saat itulah anda mendapatkan energi untuk memulai saling percaya. Assalamu’alaikum adalah suatu janji persaudaraan untuk saling percaya dan saling membantu.

KESIMPULAN

Bahwa malaikat merupakan sebuah cermin keteladanan bagi manusia dalam segi integritas, loyalitas, memberi dan komitmen. Yang jika dipahami, diresapi dan dihayati adalah merupakan sebuah perenungan psikologis bagi pembagunan jiwa umat manusia.

Daaftar Pustaka
Agustian, Ari Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual (ESQ): Berdasarkan Rukun Iman Dan Rukun Islam. 2001, Jakarta: Agra.

No comments:

Post a Comment

Adbox