PENDAHULUAN
Kingdom prosita mencakup semua spesies
uniseluler cukariotik. Sebagian diantara organisme ini serupa dengan hewan
(protozoa), yang lainnya mirip tumbuhan (prosita alga), dan yang lainnya lagi
menunjukkan ciri-ciri fungsi.
Namun, yang akan kami bahas disini
adalah Algae dan Protozoa beserta pengelompokkannya.
Algae adalah sekelompok organisme
autotroph yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Algae
pernah digolongkan sebagai tumbuhan bertallus. Algae memiliki 6 kelompok, yaitu
Euglunophyta, Chlorophyta (Ganggang Hijau ), Pacophyta (Ganggang Cokelat),
Chhysophyta ( Ganggang Pirang atau keemasan), Rhodophyta (Ganggang merah) dan
Phyrrophyta (ganggang Api).
Protozoa adalah oganisme-organisme
heterotik yang ditemukan disemua habitat utama, sedangkan yang lainnya hidup
sebagai parasite di dalam tubuh hewan. Kelompok protozoa antara lain, Rhizopoda
atau Sarcodina (berkaki Semut), Ciliata (berambut getar), Flagellates atau
Mastigophora (bercambuk), dan Sporozoa (penghasil Spora).
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Algae
Alga
bisaanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan tetapi ada
pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga disebut
fikologi.
Alga
yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan
yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat
bentik digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik
(melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik
(melekat pada tanaman)
d. epizoik
(melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan
atas :
a. alga
subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b. alga
intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik
turunnya air akibat pasang surut
c. alga
sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
d. alga
edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Beberapa
jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya. Misalnya, Chlorella
sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca;
alga Platymonas sp. hidup bersama cacing pipih Convoluta roscoffensis.
Alga
ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan
sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filamen. Alga uniseluler
ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil) dan ada yang tidak
dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang mikroskopis tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang membentuk koloni
berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus
untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut
dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya
berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.
Alga
bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara
aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora.
Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.
B.
Kelompok-Kelompok
Alga
Alga
memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen lain yang dominan.
Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi alga cokelat,
alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.
a.
Alga Cokelat
(Phaeophyta)
Warna
alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang
secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain
fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a,
klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.
Alga
cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis alga
lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau alga cokelat
raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm
per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami
fase diploid dari siklus hidupnya.
1)
Ciri-ciri alga
cokelat
Ciri-ciri alga
cokelat adalah sebagai berikut.
a) Ukuran
talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang,
atau filamen tidak bercabang.
b) Memiliki kloroplas
tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada pula
yang berbentuk benang.
c) Memiliki
pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
d) Bagian
dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar
tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam
alginat (algin).
e) Mempunyai
jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
transportasi pada tumbuhan darat.
2)
Habitat
Alga cokelat
umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan sedang.
Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.
Di daerah
subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai
sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat bisaanya hidup di kedalaman 220
meter pada air yang jernih.
3)
Cara hidup
Alga cokelat
bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun. Gula
yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.
4)
Peranan alga
cokelat dalam kehidupan
Alga cokelat
bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin (asam alginat) yang
merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim,
pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion, dan krem sehabis bercukur.
Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk
karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya
rendah.
5)
Reproduksi
Reproduksi pada
alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan
pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami. Reproduksi
seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat
tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain
berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga
berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami.
Proses
oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel,
yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat
konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan
benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium
berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen
pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap
anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium
berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium jumlahnya sangat banyak dan
tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur
yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat
membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian
melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.
Contoh alga
cokelat, antara lain:
a) Fucus
serratus
b) Macrocystis
pyrifera
c) Sargassum
vulgare
d) Turbinaria
decurrens
Poin kunci
Phaeophyta
memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di antara alga yang ada,
dan memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di ruang antarsel.
Berikut
ini akan kita bahas salah satu jenis alga cokelat, yaitu Sargassum. Sargassum
merupakan genus dengan anggota lebih dari 150 spesies. Alga ini banyak terdapat
di perairan tropis dan subtropis, misalnya lautan Atlantik sebelah barat, yaitu
laut Sargasso.
Sargassum
muticum
adalah salah satu contoh gulma laut yang berasal dari Jepang. Saat ini, alga
tersebut sudah tersebar di pantai barat Amerika Utara dan Inggris.
Ciri-ciri
Sargassum :
a) bentuk talus
seperti pohon
b) batang utama
pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping
c) kantong udara
berbentuk bulat
d) reseptakel
mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat
e) konseptakel
terdapat di ujung cabang-cabang
f) hidup di daerah literal dan sublitoral
g) hidup
melayang di air atau melekat pada substrat.
Sargassum yang
hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual tetapi dapat melakukan
fragmentasi (Solomon et al. 2005).
b.
Alga Merah
(Rhodophyta)
Alga
merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau
kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung
klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh
warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis
Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru.
1)
Ciri-ciri alga
merah
a) Talus
berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya
dilapisi kalsium karbonat.
b) Tidak
memiliki flagela.
c) Dinding sel
terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun
dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia
mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding
mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung
polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
d) Memiliki
pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam
kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil
asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam
bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes
minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.
2)
Cara hidup
Alga merah
umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang
tidak memiliki kromatofora dan bisaanya bersifat parasit pada alga lain.
3)
Habitat
Alga merah
umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan
tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Bisaanya organisme ini merupakan
penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga merah
berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di
perairan tawar.
4)
Reproduksi
Alga merah dapat
bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan
dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet
jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium
yang terdapat pada ujung cabang lain.
Karpogonium
terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol,
sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.
Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol.
Spermatium
mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium
kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh
protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan,
terbentuklah sumbat di bagian bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan
karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang
sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang
masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan
karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen
sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula
berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru
lengkap dengan alat-alat generatifnya.
Reproduksi
aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi
gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan
bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan
tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina,
Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan
Scicania furcellata.
5)
Peranan alga
merah dalam kehidupan
Alga merah jenis
tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan
makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa negara,
misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga
dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan
bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral
menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat
kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga kural
memiliki peran penting dalam pembentukan terumbu karang (Campbell et al. 2003;
Solomon et al. 2005).
Poin kunci
Rhodophyta
berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk menyimpan tepung
fluorid dan fluoridosid. Alga merah tidak menghasilkan sel yang motil.
c.
Alga Keemasan
(Chrysophyta)
Chrysophyta
diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas. Kelompok alga
keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela
sel. Alga keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil.
1)
Ciri-ciri alga
keemasan
Ciri-ciri alga
keemasan adalah sebagai berikut :
a) Bentuk
talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b) Alga
keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu
sebagai berikut.
(1) Satu
flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti
ini disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
(2) Satu
flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik,
mengarah ke posterior
Kedua flagela heterodinamik ini ada
yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura) ada pula yang
sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga.
keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu
flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
c) Pada
kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut
leukosin). Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.
2)
Habitat
Habitatnya di
air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.
3)
Cara hidup
Alga keemasan
hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena
memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang dimilikinya antara lain
klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
4)
Reproduksi
Reproduksi pada
alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut
zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut
auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang
berbeda dengan dinding sel pada umumnya.
5)
Peranan alga
keemasan dalam kehidupan
Alga keemasan
merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen di
lingkungan perairan laut (Raven et al. 2005; Solomon e( al. 2005).
d.
Diatom
(Bacillariophyta)
Inti
sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang
berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar diatom bersifat
uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.
1)
Ciri-ciri umum
diatom
a) Talus
bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak)
disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Epiteka berukuran lebih besar
daripada hipoteka. Di antara dua kotak dan tutup terdapat rafe atau
celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika).
b) Inti sel
berada di pusat sitoplasma,
c) Kloroplasnya
mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H,
periferal, dan pipih.
2)
Habitat
Hidup di air
tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau bentos.
3)
Cara hidup
Diatom termasuk
organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis. Pigmen
fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten, fukosantin,
diatoksantin, dan diadi-noksantin.
4)
Reproduksi
Reproduksi
diatom terjadi secara seksual dan aseksual. Pada saat diatom bereproduksi
secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian
akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel
lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel
baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan
lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis terus
berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar
sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian
bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma
kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai
ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui
pembelahan mitosis.
5)
Peran diatom
dalam kehidupan
Diatom yang mati
di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom. Tanah diatom
berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat, dinamit,
pembuat saringan, bahan penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis dan piringan
hitam (Mader 2004; Solomon et al. 2005).
e.
Alga Hijau
(Chlorophyta)
Alga
hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip
dengan tumbuhan darat. Berdasarkan data molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang
memasukkan kelompok ini dalam kingdom Plantae.
1)
Ciri-ciri alga
hijau
Ciri-ciri
Chlorophyta adalah sebagai berikut :
a) Ada yang
bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b) Bentuk
tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan
tinggi.
c) Bentuk dan
ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau
bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Selain itu terdapat
pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan
lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endo-plasma.
d) Pada sel
reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).
e) Di dalam
sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola
kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti sel
alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian
disebut eukarion.
g) Pada alga
hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
2)
Habitat
Habitat alga ini
di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada pula yang hidup di
tempat yang kering.
3)
Cara hidup
Alga hijau hidup
secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b,
beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk
lumut kerak.
4)
Reproduksi
Reproduksi
aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak
atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua
sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna
merah (stigma).
Reproduksi
seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora
tidak mempunyai alat gerak.
C.
Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum
dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu
protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai
sifat antara algae
dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya
berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami
kehilangan klorofil
dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup
pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke
dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat
dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini
merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan
protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot
karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan
dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak
aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak
dapat membentuk badan buah
D.
Bentuk Tubuh
Flagellata
Bisaanya berkisar 10-50 μm, tetapi
dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka
bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka
sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah
ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki
berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari
satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba
bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami
tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam
ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang
bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. [1]
E. Habitat
Protozoa
hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas
dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies
bersifat parasitik, hidup pada
organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa
organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia.
Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan
tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat
apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa
laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di
danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat
parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa
protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit
serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan
menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. [2]. Protozoa hidup secara soliter
atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh
Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun
dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis
protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila
kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk
kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida,
dan vakluola. Nutrisi protozoa
bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu
makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu
dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya.
Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu
menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang
bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel,
terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam
perjalanan evolusinya. [1]
Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme
menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh
kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan
organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
- Organisme uniseluler (bersel tunggal)
- Eukariotik (memiliki membran nukleus)
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof)
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
- Alat gerak berupa pseudopodia,
silia, atau flagela [3]
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan
adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane
sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan
adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang
hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan
bakteri yang bisaa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang
sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa
ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti
dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing menyelubungi
inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan
pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah
benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing
mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka
amuba akan membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih
kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan
pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh
setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
F.
Morfologi Protozoa
Ciliata
Semua protozoa mempunyai vakuola
kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk
mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.
Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat
berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut
kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista
untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang
menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai
dinding sel, dan tidak mengandung selulosa
atau khitin seperti pada jamur
dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran
sel. Beberapa jenis
protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang
tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat
partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat
menghasilkan skeleton.
Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera
tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk
batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas
menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia,
namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai
dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa
yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak
dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora,
yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak
dapat bergerak serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke
dalam Sporozoa.
Mulai tahun 1980, oleh Commitee on
Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist,
mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa,
Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada
klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora
digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa
karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh
protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah
genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia.
Anggota kelompok Ciliophora antara lain
genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium,
dan Stentor. Contoh protozoa
kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa. Apicomplexa
beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia,
Theileria. Genera Metchnikovella termasuk
kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh
anggota kelompok Myxospora.
G.
Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik
nonfotosintetik, tetapi
beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada
saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria
yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP
melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen
ke oksigen.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang
hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil
dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat
berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan
secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari
kelompok Sarcodina. Partikel
dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian
dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola
mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam
vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar
kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara
pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah
yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada
organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat
digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke
dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui
sitopig yang terletak disamping sitosom.[2]
Adaptasi
Sebagai predator,
mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang,
bakteri,
dan microfungi. Protozoa
memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari
rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi
bakteri dan biomas. Protozoa
dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya amoebas,
mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau
"mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang
mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen disebut vakuola.
Sebagai
komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa
dalam transfer bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan
adalah penting. Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit dan
symbionts dari hewan multisel.
Beberapa
protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista,
protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang
ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap
nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit
kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka
transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam bentuk
trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif
memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista
disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.
Protozoa
dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa
protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa
menggunakan kombinasi, (mis. Coccidia).
Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic.
Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan malaria
atau disentri amuba.
H. Kelas Berdasarkan Alat Gerak
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas
berdasarkan alat gerak:
Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan
kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air
tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh
hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba
adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas),
contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.Entamoeba adalah
jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba
histolityca, Entamoeba coli.
- Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
- Entamoeba
histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri
basiler yang
disebabkan Shigella dysentriae)
- Entamoeba gingivalis menyebabkan
pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis)
- Foraminifera sp.
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
- Radiolaria sp.
endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.
Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa nagel (bulu
cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat
indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu :
Fito flagellata Flagellata
autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena
viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator. Zooflagellata.
Flagellata heterotrofik (Tidak
berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania Dibagi menjadi
2 kelompok, yaitu:
- Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara
protozoadengan ganggang) - Volvax globator (makhluh
hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris (hidup
di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
- Golongan Zooflagellata,
contohnya :
- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan
penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina sp.)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak - Trypanosoma cruzl Þ
penyakit chagas - Trypanosoma evansi Þ
penyakit surra, pada hewan
ternak(sapi). - Leishmaniadonovani Þ
penyakit kalanzar - Trichomonas vaginalis Þ
penyakit keputihan
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli
PENUTUP
A.
Keismpulan
Algae merupakan protozoa mirip
tumbuhan dan bisa juga disebut sebagai ganggang. Algae itu sendiri mempunyai 6 kelompok,
yaitu Euglunophyta, Chlorophyta (Ganggang Hijau ), Pacophyta (Ganggang
Cokelat), Chhysophyta ( Ganggang Pirang atau keemasan), Rhodophyta (Ganggang
merah) dan Phyrrophyta (ganggang Api). Sedangkan protozoa merupakan prosita
berbentuk hewan, protozoa juga terbagi menjadi beberapa kelompok, Flagelata
atau mastigophora (bercambuk), dan sporozoa (penghasil spora)
B.
Kritik dan Saran
Jika
dilihat dari kekayaan dan kelengkapan materi, makalah ini memangbelum cukup
“kaya” dibandingkan buku-buku teks bacaan mengenai Algae dan Protozoa beserta
pengelompokkannya. Akan tetapi kami mencoba sebisa kami menusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Kami
menyadari begitu banyaklah kekurangan dalam makalh ini, untuk itu kami
mengharap kritik dan saran dari pembaca, baik itu dosen kami maupun dari teman
– teman kami, demi perbaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.
PUSTAKA
·
H. Fried, George, J. Hademenos
George. 2006. Biologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga
Riyanto, Bekti, dkk. 2000. Biologi Untuk
SMA Kelas X.Solo: CV. Sindunata
terimakasih juga telah berkunjung. baca juga artikel n makalah lainnya ya..
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya...
ReplyDeletesama-sama,, berbagi itu bukan cuma uang tapi juga ilmu,, terimakasih telah berkunjung, boleh baca yang lain
DeleteTerimakasih, sangat membantuu
ReplyDelete