v
Perkembangan filsafat islam
Pada kenyataannya filsafat islam mampu bersaig dengan
filsafat barat dari kedua filsafat ini bertambah dengan kajian yahudi, maka
tersusunlah sejarah pembahasan teoritis filsafat islam dengan klasik.
Kebudayaan islam menembus berbagai macam gelombang, ia
bergumul dan berinteraksi. Ini melahirkan pemikira-pemikiran baru maka satu ide
dapat dbahas oleh banyak orang dan tidak lama segera tampil di atas prakarsa
mereka di dalam berbagai macam fenomena. Seorang filsuf berhak mengambil
sebagian bandangan orang lain, tetapi hal itu tidak menghalangi untuk membawa
teori-teori dan filsufnya sendiri
v
Hubungan filsafat islam
dengan filsafat modern
Di dalam studi ini terdapat factor-faktor yang
memastikan batas korelasi filsafat islam dengan pemikiran filsuf modern dan
hubungan lingkaran sejarah satu sama lain. Jika
berbicara tentang bukti adanya korelasi antara filsuf barat, modern dan
pertengahan. Batas kepengaruhan filsafat pertengahan filsafat islam, yaitu
terdapat pola titik persamaan. Dalam kesamaan pemikiran dan pandangan-pandangan
itu terdapat factor-faktor yang membawa antara pemikiran-pemikiran tersebut
terdapat semacam hubungan nasab dan kekerabatan. Hubungan kekerabatan dalam
pembahasan ini tidak tampak sekarang, maka dalam studi yang lebih mendalam
terdapat bukti-bukti yang menyingkapp dan menginformasikannya.
v
Filsafat islam sebagai ilmu
Dikatakannya filsafat islam sebagai ilmu karena di
dalam filsafat mengandung pernyataan ilmiah, yaitu bagaimanakah, mengapakah, dan
apakah.
Jawaban yang diperoleh ada tiga jenis pengetahuan,
yaitu sebagai berikut :
- Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang selalu
berulang-ulang. (kebiasaan)
- Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang
terkandung dalam adapt istiadat / kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
- Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai
(hokum) sebagai suatu hal yang dijadikan pegangan.
Berfikir secara filsafat diartikan sebagai berfikir
yang sangat mendalam sampai kepada hakikat, atau berfikir secara global
(menyeluruh) atau berfikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang, pemikiran
atau sudut pandang ilmu pengetahuan, hal itu harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
- Harus sistematis. Pemikiran yang sistematis ini
dimaksudkan untuk menyusun suatu pola pengetahuan yang rasional.
- Harus konseptional. Secara umum istilah
konsepsional berkaitan dengan ide 9gambaran yagn melekat pada akal
pikiran, yang berbeda dalam intelektual)
- Harus koheren, koheren atau tuntut adalah
unsure-unsur yang tidak boleh mengandung uraian-uraian yang bertentangan
satu sama lain.
- Harus rasional, rasional adalah berfikir dengan
menggunakan unsure-unsur secara logis
- Harus sinoptik. Artinya pemikiran filsafat harus
melihat hal-hal menyeluruh atau dalam kebersamaan secara integral.
- Harus mengarah kepada pandangan dunia. Maksudnya
adalah pemikiran sebagai upaya untuk memahami semua realitas kehidupan
degan jalan menyusun suatu.
KONSEP
PENELITIAN
Secara umum ilmu filsafat dan agama mempunyai hubungan dan reflektif
degan manusia. Ketiganya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila tidak ada
ketiga hal tersebut, yaitu akal, pikiran, rasa dan keyakinan sehingga degan hal
ketiga tersebut manusia dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ilmu filsafat dapat berkembang berkat akal pikiran manusia. Filsafat
berdasarkan otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap
kenyataan dan pengalaman agama mendasarkan pada otoritas wahyu yang mendasarkan
pada konep-konsep wahyu inilah yang dikatakan sebagai filsafat islam.
Manfaat
mempelajari filsafat
Menurut Narold H. Titus. Filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam
semesta, makanya dan nilainya filsafat adalah kreatif menerapkan nilai
menetapkan tujuan, menentukan arah dan menentukan pada jalan baru filsafat
tidak ada artinya apabila tidak universal, berfilsafat adalah berusaha untuk
menemukan kebenara segala sesuatu dengan berfikir serius filsafat penting bagi
orang yang memegang kepemimpinan.
No comments:
Post a Comment