![]() |
Illustrasi |
Jaman sekarang kasus tentang kehamilan dikalangan remaja semakin
menghawatirkan, itu karena pergaulan yang tidak terkendali dan kurangnya
informasi di kalangan remaja tentang dampaknya, padahal bukan saja berdampak
pada diri sendiri tapi berdampak besar di keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Disini penulis bukan mencari-cari aib remaja jaman sekarag, tapi
sedikit menginformasikan kepada para remaja agar lebih berhati-hati dalam
pergaulan, tidak dengan membatasi mencari teman.
APA LANGKAH YANG DILAKUKAN BILA TERIANJUR TERJADI KTD ?
Remaja yang terlanjur mengalami KTD, dapat diselesaikan dengan
beberapa cara.
1. Menikah
Setelah remaja menikah dalam kondisi muda usia ada 2 kemungkinan.
- Upaya meneruskan kehamilan.
Remaja akan menjadi pasangan orang tua yang masih muda, dengan
segala resiko :
-
Ekonomi, secara ekonomis pasangan muda
rata-rata belum mapan, belum mampu membiayai kebutuhan hiclup.
-
Psikis / emosional, rasa malu terhadap
lingkungan, rasa tertekan, takut dan rasa bersalah akan menjadikan pasangan itu
stres.
-
Sosial, hubungan dengan lingkungan terganggu
kerena digunjing oleh masyarakat.
Kesemuanya itu
berdampak terhadap kondisi bayi menjadi berat badan rendah dan kurang sehat.
- Upaya menghentikan kehamilan
-
Cara Medis / tindakan medis, akibatnya terhadap
perempuan / ibu kemungkinan terjadi kemandulan, rasa bersalah, beban mental dan
depresi. Akibat terhadap anak bisa terjadi kecacatan fisik dan mental bila
gagal.
-
Cara non medis, akan membawa akibat bagi
perempuan bisa terjadi infeksi rahim, pendarahan, kemandulan clan kematian.
Sedang terhadap anak dapat cacat fisik dan mental.
2. Tidak
menikah
Jika tidak menikah, kehamilan diteruskan, kemungkinan akan terjadi
:
a. Bayi
yang dilahirkan akan dibuang disembarang tempat, Karena malu dengan lingkungan.
Hal ini merupakan tindakan kriminal dan akan menerima sanksi hukum.
b. Adopsi,
anak yang dilahirkan di adopsi oleh orang lain, melalui proses hukum.
c. Single
Parent, orang tua akan merawat anaknya sendirian, anak akan kehilangan figur
dan kasih sayang dari ayah atau ibu dan juga tidak siap secara ekonomi.
PESAN BIJAK UNTUK REMAJA
•
Tidak melakukan hubungan seksual sebelum
menikah walaupun hanya sekali dan pertama kali.
•
Pengendalian dorongan seksual dengan
kegiatan-kegitan positif.
•
Kalau terpaksa terjadi kehamilan, bicarakan hal
ini dengan orang tua.
•
Melakukan pernikahan jika telah memenuhi
persyaratan, baik fisik, mental maupun ekonomi.
KASUS KTD PADA REMAJA
Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja pada umumnya terjadi
karena :
•
Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang
perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan.
•
Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan
oleh teman dekat / pacarnya.
Sebagian remaja mengakui secara langsung pernah melakukan hubungan
seks pra nikah.
Laki-laki 5%, perempuan < 1 % (SKKRI 2002-2003) 39% atau 4 dari
10 remaja lakilaki usia 15-24 tahun menyatakan bahwa pertama kali mereka
melakukan hubungan seks disebabkan sating menyukai pasangan seksnya sementara
33 atau 3 dari 10 menyatakan mereka ingin tahu/coba-coba.
(SKKRI, 2002-2003).
MENGAPA TERJADI HUBUNGAN SEKSUAL PADA REMAJA ?
Karena janji-janji tidak akan terjadi kehamilan, dan dengan
menyerahkan keperawanan berarti cinta mereka tutus dan suci. Apabila terjadi
kehamilan pacar mereka akan bertanggung jawab. Karena awalnya hanya coba-coba,
tetapi selanjutnya menjadi ketagihan.
APA PENGERTIAN YANG SALAH PADA REMAJA MENGENAI PEMBUKTIAN CINTA?
Bukti cinta dimasa pacaran adalah dengan memberikan segala-galanya
termasuk keperawanan mereka. Mereka percaya bahwa hubungan seksual membuat
hubungan pacaran menjadi lebih intim. Pendapat tersebut sangatlah keliru dan
disayangkan karena rasa cinta pada pacar tidak perlu dibuktikan dengan
melakukan hubungan seksual.
BAGAIMANA SIKAP KITA AGAR TERHINDAR DARI SESUATU YANG TIDAK
DIINGINKAN KETIKA PACARAN ?
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya selama
berpacaran hindari kontak bagian tubuh yang cukup sensitif (daerah erogen)
seperti : bibir, payudara, pinggang, bagian dalam paha dan sekitar kelamin.
Sating mengingatkan dan dibicarakan bersama pasangan. Apabila permintaan pacar
dituruti, kita bertentangan dengan ajaran agama dan nilai yang dianut dan
membuat merasa tidak nyaman, kita harus berani menolaknya.
Sumber : BKKBN Kab. Wonosobo 2014
No comments:
Post a Comment