PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hubungan antar manusia ( HAM )
atau human relation sangat erat kaitannya dengan komunikasi dan merupakan hal
yang sangat pentin dalam kehidupan sehari-hari.
HAM mempunyai kedudukan berarti,
baik bagi suatu organisasi masyarakat mapun individu yang berada dilingkungan
komunikasi.
Kedudukan HAM mempunyai pengaruh
untuk terbinanya hubungan yang baik dan harmonis antara organisasi dan
khalayak.
Individu dalam hal ini perawat,
tentunya harus memahami dan mengaplikasikan teori tentang HAM dan komunikasi
ini secara baik agar proses pelayanan kesehatan yang akan menunjang kegiatan
profesinya. Sehngga kegiatan pelayann tesebut berjalan dengan baik dan
harmonis.
B. Tujuan
Selain untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu tugas mata kuliah komunikasi umum, pembuatan makalah ini
juga bertujuan untuk
- dapat memahami dan mengerti
apa yag dimaksud Hubungan Antar Manusia ( HAM ) dan komunikasi.
- memahami dan mengaplikasikan
teori Hubungan Antar Manusia ( HAM ) dan Komunikasi khususnya dilingkungan
kesehatan, antar perawat, dokter, pasien dan keluarga pasien.
- mengetahui faktor-faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi pada Hubungan Antar Manusia (HAM) yang baik.
PEMBAHASAN
Pengertian
Hubungan Antar Manusia (HAM) dan Komunikasi
HAM atau Human Relation disini tentunya membicarakan situasi sosial,
interaksi individu-individu yang termasuk digolongan masyarakat.
Hubungan Antar Manusia (HAM) dalam arti luas adalah komunikasi persuasif
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi
dan dalam semua bidang kehidupan, sehigga menimbulkan kebahagiaan.
HAM dan kepuasan hati pada kedua pihak dilakukan dimana saja. HAM dalam
arti sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain secara tatap muka dalam keadaan kerja ( work situation ) dan dalam
organisasi kekaryaan work organization dengan tujuan untuk menggugah kegairahan
dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan
bahagia dan puas.
Pengertian HAM Menurut Beberapa
Pakar
1. Cabot dan kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi
yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi
dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru.
2. H.
Bonner (1975): interaksi
adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan prilaku individu
yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki prilaku individu lain atau
sebaliknya.
3. Keith
Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau
dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4. Ferdinand
Tonnies: menyatakan
bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang
dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena
pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft,
pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas
keluar masuk dari kelompok tersebut.
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang
lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan,
sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.
Suksesnya seseorang dalam
melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis,
ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.
Human Relations ini dilakukan dimana saja —> di
rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
1. Pengertian Komunikasi
Arti Usaha menumbuhkan response
melalui lambang – lambang verbal ketika lambang – lambang verbal tersebut
sebagai stimulasi komunikasi yang baik yaitu syarat dengan komunikasi untra
personal ( komunikasi diantara dua individu dibatasi pada komunikasi manusiawi
).
Kriteria komunikasi yang aktif akan menimbulkan
a. Pengertian
b. Kesenangan
c. Pengaruh pada sikap
d. Hubungan yang makin baik
e. Tindakan
Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi
a. Tahap paling awal dalam penerimaanm nformasi adalaha sensasi = pengertian
b. Tahap berikutnya dalam suatu komunikasi adalah persepsi.
c. Tahap perhatian / attention membantu terjadinya komunikasi dan penerimaan
informasi.
d. Bahasa pesan dan penerimaan pesan
Proses interaksi melibatkan perasaan,
kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan,
mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.
2.
Beda/Hubungan
(hubungan antar manusia dengan komunikas)
Kriteria komunikasi yang aktif
akan menimbulkan
a. Pengertian
b. Kesenangan
c. Pengaruh pada sikap
d. Hubungan yang makin baik
e. Tindakan
Faktor- faktor yang mempengaruhi
komunikasi
a. Tahap paling awal dalam penerimaanm nformasi adalaha sensasi = pengertian
b. Tahap berikutnya dalam suatu komunikasi adalah persepsi.
c. Tahap perhatian / attention membantu terjadinya komunikasi dan penerimaan
informasi.
d. Bahasa pesan dan penerimaan pesan.
Analisis proses interaksi
a. ada frekuensi interaksi yang kerap untuk waktu yang relatif panjang
b. hubungan yang erat melibatkan bermacam - macam bentuk kegiatan atay
peristiwa.
c. saling pengaruh yang kuat mewarnai hubungan kedua orang tersebut.
Selanjutnya dua orang yang
mempunyai interpendensi yang kuat memiliki potensi untuk saling membangkitkan
emosi yang kuat pula. Persahabatan meerupakan sumber perasaan – perasaan
positif seperti cinta, kasih sayang dsan perthatia.
Akan tetapi di akui juga bahwa
emosi yang kuat seperti amarah, cemburu dan putus asa sering kali muncul dalam
hubungan yang erat.
Teori Ham dan
Komunikasi Antar Perawat, Dokter Pasien dan Keluarga Pasien.
Gambar diatas menunjukan jalur
komunikasi dan HAM antara inter perawat dokter dan pasien. Warna hubungan ini
harus dilandasi dengan perubahan mental dari komunikasi dan HAM tersebut dari
kurang intensf menjadi intensif dalam konteks proses keperawatan dan perilaku
manusia. Pada perawat sudah dilegkapi etik sehinga dalam HAM – KOM terhadap
pasien dan dokter syarat dengan etika moral, disiplin dan bertanggung jawab.
Pendkatan fase to fase relation ship perlu dilakkan dalam HAM dan KOM.
Ham dan Kom Interpersonal
a. HAM dan KOM yang begrhubungan dengan persepsi obyej / manusia.
b. S reseptor indra otak pusat Kom / bahasa Efektor motor HAM dan KOM
interpersonal.
c.
sifat objek dipersepsikan
d.
Memberikan reaksi emosional pada
obyek.
e.
obyek atau manusia dalam hal ini
terus berubah.
HAM dan KOM interpersonal ini
banyak diwarnai oleh sikap, minat, kepribadian dan perasaan srta kecakapan
seseorang.
Di dalam HAM dan KOM
interpersonal penafsiran terhadap nilai perlu.
Faktor yang mrnumbuhkan HAM dan KOM interpersonal antara lain
a. Percaya
b. Empat
c. Kejujuran
d. Sportif
3.
Syarat
terjadinya hubungan antar manusia dan komunikasi
Syarat
Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat yang
harus dipenuhi supaya interaksi sosial bisa terjadi, yaitu adanya kontak sosial
dan adanya komunikasi :
a. Social Contac
Kontak sosial dapat berlangsung
dalam tiga bentuk, yaitu :
1) Antara orang-perorangan, misalnya
apabila anak kecil mempelajari kebiasaan dalam keluarganya.
2) Antara orang-perorangan dengan suatu
kelompok manusia atau sebaliknya.
3) Antara suatu kelompok manusia dengan
kelompok manusia lainnya.
Kontak sosial terdiri atas dua macam
:
1) Kontak primer, terjadi apabila yang
mengadakan hubungan langsung berhadapan muka (face to face) misalnya
bersalaman, saling tersenyum.
2) Kontak sekunder, yaitu kontak sosial
yang dilakukan melalui peralatan, seperti melalui telepon, telegraf, radio
orang lain (pihak ketiga),surat kabar.
b. Comunications,
Yaitu cara menyampaikan pesan dari
satu pihak kepada pihak yang lain, sehingga terjadi pengertian bersama.
Ciri penting dari interaksi sosial
yaitu :
1) Jumlah pelaku lebih dari seorang,
atau dapat juga terjadi lebih dari dua orang
2) Adanya komunikasi antara para pelaku
dengan menggunakan menggunakan simbol-simbol.
3) Adanya suatu dimensi waktu yang
meliputi masa lampau, sekarang dan masa datang.yang menetukan sifat dari aksi
yang sedang berlangsung.
4) Adanya tujuan-tujuan tertentu,
terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh orang lain.
Terjadinya interaksi sosial diawali dengan orang-orang
yang bertemu muka, walaupun tidak saling berbicara atau tidak saling menukar
tanda-tanda.
Interaksi sosial tidak terbatas pada dua atau tiga
orang, melainkan dapat berlangsung antara :
a. Individu dengan kelompok atau
kelompok dengan individu, misalnya :
1) Antara kepala sekolah dengan guru
atau dengan siswa.
2) Ketua OSIS memimpin rapat siswa di
sekolah dengan beberapa orang staf OSIS dan siswa perwakilan kelas, yang
membicarakan persiapan gerakan penanaman 1000 pohon rindang di lingkungan
sekolah dan masyarakat sekitar.
3) Tim negosiator pembebasan sandra
sipil yang bernegosiasi membicarakan pembebasan sandera sipil dengan ketua GAM.
b. Kelompok dengan kelompok, misalnya :
1) Rapat antar fraksi di DPR yang
membahas tentang RUU.
2) Dua keluarga yang saling bertukar
jodoh bagi anak mereka melalui perkawinan.
c. Individu dengan individu
Hubungan dua orang ini tidak
selamanya melalui pembicaraan, asalkan salah satu pihak menanggapi pihak lain,
baik berupa anggukan kepala, ataupun berupa kedipan mata, maka dapat disebut
sebagai interaksi sosial. Misalnya :
1) Seseorang sedang tawar-menawar
barang dengan pedagang di kaki lima.
2) Pembicaraan antar dua orang
3) Dua insan sedang berkasih-kasihan
4) Bertemu dijalan saling menganggukan
kepala atau saling tersenyum.
Faktor pendorong Interaksi social
Berlangsungnya
interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti,
identifikasi, dan simpati.
Apabila
interaksi sosial tersebut diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk
jangka waktu yang lama, maka akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial
yaitu :
a. Imitasi.
Berarti
meniru tindakan orang lain dimulai sejak bayi yang terus berkembang.
Proses
imitasi dapat bersifat :
1) Berarti positif, misalnya berupa
sikap nilai norma atau perilaku yang baik dimana individu tersebut berusaha
untuk mempertahankan norma atau nilai yang berlaku dimasyarakat.
2) Berarti negatif, yaitu meniru
perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat.
Syarat yang
harus dimiliki seseorang sebelum melakukan imitasi yaitu :
1) Minat dan perhatian yang cukup besar
terhadap hal yang akan ditiru.
2) Sikap menjunjung tinggi atau
mengagumi hal-hal yang diimitasi.
3) Hal yang akan ditiru mempunyai
penghargaan sosial yang tinggi.
b. Sugesti.
Suatu proses
dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah
laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Misalnya seorang siswa tidak
sekolah, karena diajak temannya bermain.
Suatu
sugesti akan mudah terjadi jika terjadi dalam hal-hal berikut :
1) Kemampuan berpikir seseorang
terhambat.
2) Keadaan pikiran yang terpecah belah
(disosialisasi). Sugesti mudah terjadi bila seorang mengalami pikiran yang
terpecah belah.
3) Otoritas
Sugesti akan
mudah terjadi jika orang yang memberi sugesti atau pandangan adalah orang yang
memiliki otoritas atau kewibawaan. Misal seorang kyai karismatik akan mudah
diikuti oleh para pengikutnya.
4) Mayoritas
c. Identifkasi.
Merupakan
kecenderungan atau keinginan untuk mempersamakan dirinya dengan orang lain..
prosesnya dapat berlangsung dengan sendirinya secara sadar/sengaja karena
seseorang memrlukan contoh-contoh ideal didalam kehidupannya.
d. Simpati.
Simpati
dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain.
4.
Bentuk-Bentuk
hubungan antar manusia dan komunikasi
Bentuk
komunikasi :
a.
Komunikasi
pribadi
Komunikasi pribadi terdiri atas
komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi. Intrapribadi adalah
komunikasi yg terjadi dalam diri individu, antarpribadi adalah komunikasi antar
dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
b.
Komunikasi
antarkelompok
Komunikasi antara seseorang dengan
sejumlah orang yg berkumpul bersama dalam kelompok.
c.
Komunikasi
masa
Komunikasi umum bukan komunikasi
pribadi,pesan yg disampaikan tidak ditujukan pada orang satu saja,tetapi bagi
semua orang atau anggota khalayak.
5.
Kendala-kendala
yg menghambat hubungan antar manusia dan komunikasi
Ada beberapa
hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
a.
Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita
dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak
semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah
yang ingin kita dengar.
b.
Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
c.
Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang
memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang
suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d.
Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan
efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan.
Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan
penerima pesan.
e.
Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita
sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita.
Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi
orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit,
setengah jam atau satu jam kemudian.
f.
Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita
ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi
porses komunikasi yang berlangsung.
g.
Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan
kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang
diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
h.
Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada
saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat
menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita
lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si nenek dengan si
cucu. Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si
cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan
“nyanyi” sebagai buang air kecil.
6.
Faktor
peningkatan hubungan antar manusia komunikasi
Faktor
pengingat komunikasi :
1.
Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan
seseorang, perawat harus mengerti pengaruh perkembangan usia baik dari sisi
bahasa maupun proses berfikir orang tersebut.
2.
Persepsi
Pandangan pribadi seseorang trehadap
suatu kejadian / peristiwa.
3.
Nilai
Standar yang mempengaruhi perilaku
sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang.
4.
Latar
belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat
dipengaruhi oleh faktor budaya.
5.
Emosi
Perasaan subyektif terhadap suatu
kejadian emosi seperti marah, sedih, senang akan dapat mempengaruhi perawat
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
6.
Jenis
kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya
komunikasi yang berbeda.
7.
Pengetahuan
Seseorang yang tingkat pengetahuan
rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
8.
Peran
dan hubungan
Gaya
komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Gallatin, yudith E. Adolescence and individuality A
conceptual Aproach to adolescent psychology, 1975
Warga, Richard G. Personala Awareness. Boston.
Haugthon miffu ncompany, 1976.
Verbeek Sj. Drs. Pengamatan. Yogyakarta, Kanisisus
1978.
Sheefer
david R, Development Psicology. Californi
No comments:
Post a Comment