LightBlog

Sunday, February 10, 2013

HUBUNGAN INDIVIDU DALAM KEPERAWATAN


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                
Hubungan antar manusia ( HAM ) atau human relation sangat erat kaitannya dengan komunikasi dan merupakan hal yang sangat pentin dalam kehidupan sehari-hari.
HAM mempunyai kedudukan berarti, baik bagi suatu organisasi masyarakat mapun individu yang berada dilingkungan komunikasi.
Kedudukan HAM mempunyai pengaruh untuk terbinanya hubungan yang baik dan harmonis antara organisasi dan khalayak.
Individu dalam hal ini perawat, tentunya harus memahami dan mengaplikasikan teori tentang HAM dan komunikasi ini secara baik agar proses pelayanan kesehatan yang akan menunjang kegiatan profesinya. Sehngga kegiatan pelayann tesebut berjalan dengan baik dan harmonis.

B.     Tujuan
Selain untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah komunikasi umum, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
  1. dapat memahami dan mengerti apa yag dimaksud Hubungan Antar Manusia ( HAM ) dan komunikasi.
  2. memahami dan mengaplikasikan teori Hubungan Antar Manusia ( HAM ) dan Komunikasi khususnya dilingkungan kesehatan, antar perawat, dokter, pasien dan keluarga pasien.
  3. mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pada Hubungan Antar Manusia (HAM) yang baik.

PEMBAHASAN
Pengertian Hubungan Antar Manusia (HAM) dan Komunikasi
HAM atau Human Relation disini tentunya membicarakan situasi sosial, interaksi individu-individu yang termasuk digolongan masyarakat.
Hubungan Antar Manusia (HAM) dalam arti luas adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehigga menimbulkan kebahagiaan.
HAM dan kepuasan hati pada kedua pihak dilakukan dimana saja. HAM dalam arti sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam keadaan kerja ( work situation ) dan dalam organisasi kekaryaan work organization dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas.
Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar
1.      Cabot dan kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2.      H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan prilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki prilaku individu lain atau sebaliknya.
3.      Keith Davis Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4.      Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.

Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.
Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.
Human Relations ini dilakukan dimana saja —> di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
1.      Pengertian Komunikasi
Arti Usaha menumbuhkan response melalui lambang – lambang verbal ketika lambang – lambang verbal tersebut sebagai stimulasi komunikasi yang baik yaitu syarat dengan komunikasi untra personal ( komunikasi diantara dua individu dibatasi pada komunikasi manusiawi ).
Kriteria komunikasi yang aktif akan menimbulkan
a.       Pengertian
b.      Kesenangan
c.       Pengaruh pada sikap
d.      Hubungan yang makin baik
e.       Tindakan
Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi
a.       Tahap paling awal dalam penerimaanm nformasi adalaha sensasi = pengertian
b.      Tahap berikutnya dalam suatu komunikasi adalah persepsi.
c.       Tahap perhatian / attention membantu terjadinya komunikasi dan penerimaan informasi.
d.      Bahasa pesan dan penerimaan pesan

Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.
2.      Beda/Hubungan (hubungan antar manusia dengan komunikas)
Kriteria komunikasi yang aktif akan menimbulkan
a.       Pengertian
b.      Kesenangan
c.       Pengaruh pada sikap
d.      Hubungan yang makin baik
e.       Tindakan
Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi
a.       Tahap paling awal dalam penerimaanm nformasi adalaha sensasi = pengertian
b.      Tahap berikutnya dalam suatu komunikasi adalah persepsi.
c.       Tahap perhatian / attention membantu terjadinya komunikasi dan penerimaan informasi.
d.      Bahasa pesan dan penerimaan pesan.
Analisis proses interaksi
a.       ada frekuensi interaksi yang kerap untuk waktu yang relatif panjang
b.      hubungan yang erat melibatkan bermacam - macam bentuk kegiatan atay peristiwa.
c.       saling pengaruh yang kuat mewarnai hubungan kedua orang tersebut.
Selanjutnya dua orang yang mempunyai interpendensi yang kuat memiliki potensi untuk saling membangkitkan emosi yang kuat pula. Persahabatan meerupakan sumber perasaan – perasaan positif seperti cinta, kasih sayang dsan perthatia.
Akan tetapi di akui juga bahwa emosi yang kuat seperti amarah, cemburu dan putus asa sering kali muncul dalam hubungan yang erat.
Teori Ham dan Komunikasi Antar Perawat, Dokter Pasien dan Keluarga Pasien.
Gambar diatas menunjukan jalur komunikasi dan HAM antara inter perawat dokter dan pasien. Warna hubungan ini harus dilandasi dengan perubahan mental dari komunikasi dan HAM tersebut dari kurang intensf menjadi intensif dalam konteks proses keperawatan dan perilaku manusia. Pada perawat sudah dilegkapi etik sehinga dalam HAM – KOM terhadap pasien dan dokter syarat dengan etika moral, disiplin dan bertanggung jawab. Pendkatan fase to fase relation ship perlu dilakkan dalam HAM dan KOM.

Ham dan Kom Interpersonal
a.       HAM dan KOM yang begrhubungan dengan persepsi obyej / manusia.
b.      S reseptor indra otak pusat Kom / bahasa Efektor motor HAM dan KOM interpersonal.
c.       sifat objek dipersepsikan
d.      Memberikan reaksi emosional pada obyek.
e.       obyek atau manusia dalam hal ini terus berubah.
HAM dan KOM interpersonal ini banyak diwarnai oleh sikap, minat, kepribadian dan perasaan srta kecakapan seseorang.
Di dalam HAM dan KOM interpersonal penafsiran terhadap nilai perlu.
Faktor yang mrnumbuhkan HAM dan KOM interpersonal antara lain
a.       Percaya
b.      Empat
c.       Kejujuran
d.      Sportif

3.      Syarat terjadinya hubungan antar manusia dan komunikasi
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat yang harus dipenuhi supaya interaksi sosial bisa terjadi, yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi :
a.       Social Contac
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
1)      Antara orang-perorangan, misalnya apabila anak kecil mempelajari kebiasaan dalam keluarganya.
2)      Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya.
3)      Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Kontak sosial terdiri atas dua macam :
1)      Kontak primer, terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung berhadapan muka (face to face) misalnya bersalaman, saling tersenyum.
2)      Kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang dilakukan melalui peralatan, seperti melalui telepon, telegraf, radio orang lain (pihak ketiga),surat kabar.
b.      Comunications,
Yaitu cara menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak yang lain, sehingga terjadi pengertian bersama.
Ciri penting dari interaksi sosial yaitu :
1)      Jumlah pelaku lebih dari seorang, atau dapat juga terjadi lebih dari dua orang
2)      Adanya komunikasi antara para pelaku dengan menggunakan menggunakan simbol-simbol.
3)      Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, sekarang dan masa datang.yang menetukan sifat dari aksi yang sedang berlangsung.
4)      Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh orang lain.

Terjadinya interaksi sosial diawali dengan orang-orang yang bertemu muka, walaupun tidak saling berbicara atau tidak saling menukar tanda-tanda.
Interaksi sosial tidak terbatas pada dua atau tiga orang, melainkan dapat berlangsung antara :
a.       Individu dengan kelompok atau kelompok dengan individu, misalnya :
1)      Antara kepala sekolah dengan guru atau dengan siswa.
2)      Ketua OSIS memimpin rapat siswa di sekolah dengan beberapa orang staf OSIS dan siswa perwakilan kelas, yang membicarakan persiapan gerakan penanaman 1000 pohon rindang di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
3)      Tim negosiator pembebasan sandra sipil yang bernegosiasi membicarakan pembebasan sandera sipil dengan ketua GAM.
b.      Kelompok dengan kelompok, misalnya :
1)      Rapat antar fraksi di DPR yang membahas tentang RUU.
2)      Dua keluarga yang saling bertukar jodoh bagi anak mereka melalui perkawinan.
c.       Individu dengan individu
Hubungan dua orang ini tidak selamanya melalui pembicaraan, asalkan salah satu pihak menanggapi pihak lain, baik berupa anggukan kepala, ataupun berupa kedipan mata, maka dapat disebut sebagai interaksi sosial. Misalnya :
1)      Seseorang sedang tawar-menawar barang dengan pedagang di kaki lima.
2)      Pembicaraan antar dua orang
3)      Dua insan sedang berkasih-kasihan
4)      Bertemu dijalan saling menganggukan kepala atau saling tersenyum.
Faktor pendorong Interaksi social
Berlangsungnya interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Apabila interaksi sosial tersebut diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, maka akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial yaitu :
a.       Imitasi.
Berarti meniru tindakan orang lain dimulai sejak bayi yang terus berkembang.
Proses imitasi dapat bersifat :
1)      Berarti positif, misalnya berupa sikap nilai norma atau perilaku yang baik dimana individu tersebut berusaha untuk mempertahankan norma atau nilai yang berlaku dimasyarakat.
2)      Berarti negatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Syarat yang harus dimiliki seseorang sebelum melakukan imitasi yaitu :
1)      Minat dan perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan ditiru.
2)      Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi.
3)      Hal yang akan ditiru mempunyai penghargaan sosial yang tinggi.

b.      Sugesti.
Suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Misalnya seorang siswa tidak sekolah, karena diajak temannya bermain.
Suatu sugesti akan mudah terjadi jika terjadi dalam hal-hal berikut :
1)      Kemampuan berpikir seseorang terhambat.
2)      Keadaan pikiran yang terpecah belah (disosialisasi). Sugesti mudah terjadi bila seorang mengalami pikiran yang terpecah belah.
3)      Otoritas
Sugesti akan mudah terjadi jika orang yang memberi sugesti atau pandangan adalah orang yang memiliki otoritas atau kewibawaan. Misal seorang kyai karismatik akan mudah diikuti oleh para pengikutnya.
4)      Mayoritas
c.       Identifkasi.
Merupakan kecenderungan atau keinginan untuk mempersamakan dirinya dengan orang lain.. prosesnya dapat berlangsung dengan sendirinya secara sadar/sengaja karena seseorang memrlukan contoh-contoh ideal didalam kehidupannya.
d.      Simpati.
Simpati dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain.
4.      Bentuk-Bentuk hubungan antar manusia dan komunikasi
Bentuk komunikasi :
a.       Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi terdiri atas komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi. Intrapribadi adalah komunikasi yg terjadi dalam diri individu, antarpribadi adalah komunikasi antar dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
b.      Komunikasi antarkelompok
Komunikasi antara seseorang dengan sejumlah orang yg berkumpul bersama dalam kelompok.
c.       Komunikasi masa
Komunikasi umum bukan komunikasi pribadi,pesan yg disampaikan tidak ditujukan pada orang satu saja,tetapi bagi semua orang atau anggota khalayak.

5.      Kendala-kendala yg menghambat hubungan antar manusia dan komunikasi
Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
a.       Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
b.      Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
c.       Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d.      Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
e.       Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
f.       Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
g.      Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
h.      Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu.  Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.

6.      Faktor peningkatan hubungan antar manusia komunikasi
Faktor pengingat komunikasi :
1.      Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, perawat harus mengerti pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa maupun proses berfikir orang tersebut.
2.      Persepsi
Pandangan pribadi seseorang trehadap suatu kejadian / peristiwa.
3.      Nilai
Standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang.
4.      Latar belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya.
5.      Emosi
Perasaan subyektif terhadap suatu kejadian emosi seperti marah, sedih, senang akan dapat mempengaruhi perawat dalam berkomunikasi dengan orang lain.
6.      Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda.
7.      Pengetahuan
Seseorang yang tingkat pengetahuan rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
8.      Peran dan hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Gallatin, yudith E. Adolescence and individuality A conceptual Aproach to adolescent psychology, 1975
Warga, Richard G. Personala Awareness. Boston. Haugthon miffu ncompany, 1976.
Verbeek Sj. Drs. Pengamatan. Yogyakarta, Kanisisus 1978.
Sheefer david R, Development Psicology. Californi

No comments:

Post a Comment

Adbox