Mata Kuliah Elektronika Dasar I
PENDAHULUAN
Semikonduktor adalah suatu susunan Kristal
yang mempunyai sifat kelistrikan menyerupai konduktor atau menyerupai isolator dalam keadaan tertentu (suhu
atau medan listrik). Sekelompok ahli fisika zat padat, fisika teori,
fisika instrumentrasi, fisik-kimia dan tekhnik elektronika, yaitu Block, Mott,
Schottky, Slater, Sommerfeld, VanVelck Wigner dan Wilson, selama percobaan pada
bulan desember 1947, menemukan suatu komponen elektronika yang terdiri dari Kristal germanium yang pada permukaannya ditanamkan 2 kawat emas.
Dari hasil pengamatan diketahui, bahwa pada salah satu
kawat emas timbul tegangan keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan tegangan masukan
pada kawat emas yang lainnya. Gejala inilah yang selama ini dicari dan ditunggu-tunggu olehBrattain dan
Bardeen. Saat ditemuannya komponen ini disebut sebagai kelahiran komponen zat padat (semikonduktor), dan
komponen ini diberi nama transistor titik kontak (point-kontak transistor). Transistor ini bekerja kurang baik, actor penguatannya rendah, lebar daerah frekuensinya rendah,
sangat bising (noisy) dan parameter antar satu transistor dengan yang lainnya sangat bervariasi.
PEMBAHASAN
A.
PRINSIP DASAR SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC
(integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut
sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya
dapat bergerak bebas.
Tahun 1906 ,pickard
merancang suatu diode detector dari Kristal slikon yang disebut dengan nama Cat’s wishker, dimana alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat
yang disambungkan dengan Kristal silicon;
alat inilah yang dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama. Dalam bidang industry penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia.
Terutama dilihat manfaatnya dalam membantu kelancaran proses
industry, diantaranya:
1. Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan ,kapasitor, inductor, dan transformator sebagai kelengkapan dalam
menyusun suatu rangkaian elektronik.
2. Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV
warna,pemancar FM.3.
Penggunaan alat
elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin industri, dengan ditemukannya diode tegangan tinggi, diode daya tinggi.
B. SUSUNAN ATOM SEMIKONDUKTOR
Bahan semikonduktor yang
banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan
satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun
belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan
ini dari alam.Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah
oksigen. Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah
bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir di pantai.
Struktur atom kristal
silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang
stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen
dengan ion-ion atom tetangganya.
Ikatan kovalen
menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian,
bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada
suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang
lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah
kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika
terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor
ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan
permanen, yang diharapkan akan
dapat menghantarkan listrik.
C. TIPE-N
Misalnya pada bahan
silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti
atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan
memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron
membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
D. TIPE-P
Kalau silikon diberi doping
Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalent yaitu unsur dengan ion
yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen
yang bolong (hole). Hole ini
digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengandemikian,
kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
E. RESISTANSI
Semikonduktor
tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon,
semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor.
Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil
karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
F. DIODA PN
Jika dua tipe bahan
semikonduktor ini dilekatkan pakai lem , maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan
disambung secara harpiah, melainkan dari satu bahan (monolithic) dengan memberi
doping (impurity material) yang berbeda.
G. Fungsi Transistor beserta komponen dan
cara pembuatannya
Fungsi
transistor sangat menentukan kinerja dari sebuah rangkaian elektronika. Dalam
sebuah sirkuit/rangkaian elektronika, transistor berfungsi sebagai jangkar
rangkaian. Secara fisik, Transistor adalah sebuah komponen elektronika semi
konduktor yang memiliki 3 kaki, yang masing-masing kakinya diberi nama basis
(B), colector (C) dan emitor (E).
Dalam
sebuah sirkuit, fungsi Transistor dapat digunakan sebagai sebuah penguat
(amplifier), sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan
(stabilisator), modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
Berdasarkan
susunan semi konduktor, Transistor di bedakan menjadi 2 tipe yaitu transistor
PNP dan transistor NPN. Untuk membedakan transistor PNP dan NPN dapat di lihat
dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke
dalam dan pada transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.
Pada
saat ini Funsi Transistor telah banyak mengalami perkembangan, sekarang sebuah
transistor sudah dapat digunakan sebagai memory dan pemroses sebuah getaran
listrik dalam dunia prosesor computer
Bukan
hanya fungsi transistor saja yang berkembang, bentuk dari transistor juga
mengalami perubahan, saat ini transistor telah berhasil di ciptakan dalam
ukuran super kecil, yaitu hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang
dikemas dalam prosesor komputer).
Dalam
dunia elektronika, transistor juga memiliki bentuk jelajah tegangan kerja dan
frekuensi yang sangat besar dan lebar. Penggunaan transistor dalam sebuah
rangkaian analog adalah sebagai amplifier, switch, stabilitas tegangan, dan
lain-lain. Dalam rangkaian digital selain di gunakan sebagai saklar yang
memiliki kecepatan tinggi juga dapat digunakan sebagai pemroses data yang
akurat dan sebagai memory.
Cara
kerja transistor yang tidak serumit komponen penguat lainnya, seperti tabung
elektronik, dan kemampuannya yang berkembang secara berkala, dan juga bentuk
fisiknya yang semakin berkembang, membuat transistor menjadi pilihan utama para
penghobi elektronika dalam menyusun suatu konsep rangkaian elektronika.
Bahkan
saat ini bentuk fisik dan fungsi transistor telah berada satu tahap diatas
sebelumnya. Sekarang fungsi transistor banyak yang sudah terintegrasi dan
disatukan dari beberapa jenis transistor menjadi satu buah komponen yang lebih
kompak yang dalam dunia elektronika biasa disebut dengan Integrated Circuit
(IC). Integrated Circuit mempunyai cara kerja dan kemampuan yang lebih
kompleks, tetapi mempunyai bentuk fisik yang ringkas sehingga tidak banyak
memakan tempat.
Namun
tidak dapat dipungkiri, walaupun fisiknya berkembang menjadi satu komponen
baru, namun fungsi transistor tetap memegang peranan vital dalam sebuah
rangkaian elektronika.
H. Dioda semikonduktor
Sebagian besar dioda saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n
semikonduktor. Pada dioda p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anoda) menuju
sisi tipe-n (katoda), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya.
Tipe lain dari dioda semikonduktor adalah dioda Schottky
yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor (sawar Schottky)
sebagai ganti pertemuan p-n konvensional
1.
Jenis-jenis dioda semikonduktor
a)
Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari
silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan
dioda penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan
selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan
maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak
lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan
terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar (kadang-kadang perpanjangan
dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari dioda silikon untuk
rating arus yang sama.
b)
Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar
mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan
sulit dibedakan dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai
dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu
efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi
pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus
besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang
menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik
tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai
tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang
melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka.
Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang
berbeda, dioda bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien
negatif.
c)
Dioda Cat's whisker
Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Dioda cat's
whisker terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal
semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara. Kawatnya membentuk
anoda dan kristalnya membentuk katoda. Dioda Cat's whisker juga disebut dioda
kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.
d)
Dioda arus tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya
disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua
saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan
arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak
bertambah lebih lanjut.
2.
Karakteristik arus–tegangan
Karakteristik
arus–tegangan dari dioda, atau kurva I–V, berhubungan dengan perpindahan dari
pembawa melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah pemiskinan yang
terdapat pada pertemuan p-n diantara semikonduktor. Ketika pertemuan p-n
dibuat, elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke daerah P dimana
terdapat banyak lubang yang menyebabkan elektron bergabung dan mengisi lubang
yang ada, baik lubang dan elektron bebas yang ada lenyap, meninggalkan donor
bermuatan positif pada sisi-N dan akseptor bermuatan negatif pada sisi-P.
Daerah disekitar pertemuan p-n menjadi dimiskinkan dari pembawa muatan dan
karenanya berlaku sebagai isolator.
Walaupun begitu, lebar
dari daerah pemiskinan tidak dapat tumbuh tanpa batas. Untuk setiap pasangan
elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor bermuatan positif ditinggalkan
pada daerah terkotori-n dan ion pengotor bermuatan negatif ditinggalkan pada daerah
terkotori-p. Saat penggabungan berlangsung dan lebih banyak ion ditimbulkan,
sebuah medan listrik terbentuk didalam daerah pemiskinan yang memperlambat
penggabungan dan akhirnya menghentikannya. Medan listrik ini menghasilkan
tegangan tetap dalam pertemuan.
PENUTUP
Semikonduktor merupakan elemen
dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau
setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor
murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom
yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Bahan semikonduktor bersifat isolator
karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik.Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen
yang lepas karena energy panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas,
sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Ricard. D. Phys. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta : Andi off Set
Irawan, Agus dkk. 2002.
Pintar Elektronika. Pekalongan : CV. Bahagia
Tipler, Paul. A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga
Wardono, Agus dkk. 2008. Kreatif Fisika Kelas X. Klaten : Viva Pakarindo
No comments:
Post a Comment